GERBANGDESA.COM, BENER MERIAH – Diduga lahan di SDN Sepedan, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, terjerat sengketa. Alhasil, ratusan muridnya mengikuti proses belajar mengajar terpaksa di tengah jalan. Mereka menerima pelajaran sambil duduk beralaskan terpal tepat di akses jalan menuju ke sekolahan tersebut.
Kepala SDN Sepedan Satriani membenarkan bahwa anak didiknya memang tidak belajar di dalam ruangan kelas seperti biasanya melainkan di tengah jalan.
“Saya ini baru saja menjabat dan tidak tahu duduk persoalannya, namun saya dengar informasi bahwa adanya sengketa lahan di kawasan sekolah,” ucapnya saat dikonfirmasi melalui telepon seluler yang dikutip dari ajnn.net, Sabtu 26 Agustus 2023.
Sementara itu, Komite SDN Sepeden Musdar Amin mengaku, menyesalkan aksi penutupan sekolah lantaran yang dikorbankan tidak hanya guru bahkan para siswa.
“Kami menilai bahwa ini sangat miris sekali, kami harapkan persoalan sengketa lahan harus segera diselesaikan, karena dampaknya kepada siswa dan guru kami di sekolah,” ucapnya.
Musdar juga mengungkapkan bahwa akses jalan ke sekolah tersebut ditutup oleh salah seorang warga yakni Radian, diduga lantaran adanya ganti rugi tanah belum terselesaikan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bener Meriah Ruh Akbar mengatakan, proses belajar itu sempat terkendala karena pintu masuk ke halaman sekolah ditutup, kini kembali normal seperti biasanya.
“Memang tadi pagi pintu masuk dan kawasan sekolah sempat ditutup oleh pemilik lahan, namun sudah kita lakukan mediasi,” ujarnya.
Dia menjelaskan, sengketa lahan di kawan SDN Sepeden sudah lama terjadi dikarenakan embangunan sekolah berada pada lahan milik salah satu masyarakat.
“Tugas kita yang terpenting proses belajar mengajar itu jangan sempat terhenti. Sengketa lahan sedang ditangani oleh Pemkab Bener Meriah,” kata Ruh Akbar.
Kini, proses belajar mengajar di SDN Sepeden sudah normal seperti biasanya. (*/fin)