GERBANGDESA.COM SAMPIT – Kerusakan Infrastruktur jalan HM Arsyad atau Sampit-Samuda dianggap titik lokasi paling parah ada di wilayah Desa Bapeang dan Bapanggang Raya, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, kemudian di Bagendang Hulu Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Pantauan wartawan gerbang desa. Infrastruktur jalan yang dibangun merupakan betonisasi dan dilapis aspal dengan ketebalan kurang lebih 2 centimeter.
Namun disayangkan, lapisan aspal itu sejak 2023 sudah banyak yang terkelupas dan membentuk lubang menganga seakan siap menelan korban pengguna jalan raya.
“Paling banyak disekitaran Desa Bapeang, kalau kurang hati-hati pengendara sepeda motor bisa tertabrak lubang dan terpental,” kata Rijal, seorang pengguna jalan Sampit-Samuda, kemarin.
Rijal menceritakan, sudah banyak korban yang mengalami kecelakaan tunggal ketika melintas di HM Arsyad atau sekitar kilometer 19 itu lantaran menghindari jalan berlubang.
“Ada seorang paruh baya terpental karena tabrak lubang, korban akhirnya dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka di wajah,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Rijal, truk angkutan jenis CPO acapkali kebut brutal dan saling mendahului agar cepat dapat antrean di pelabuhan maupun perusahaan.
“Supir truk kandang-kadang ugalan di jalan raya, jalan rusak tetap mengebut asal tujuan cepat sampai tujuan,” ujarnya dengan nada mengeluh.
Senada disampaikan Kepala Desa Bapanggang Raya Syahbana, aspal terkelupas juga masuk di wilayahnya termasuk jembatan terlihat pondasi sedikit bergeser.
Ia memperkirakan aspal terkelupas sudah lama namun sangat minim perawatan karena jalan HM Arsyad itu merupakan wewenang provinsi Kalteng.
“Lapisan aspal terkelupas dan banyak bolong, itu dari desa Bapeang sampai ke wilayah desa Bagendang Hulu atau tepatnya di depan kantor Perindo III Sampit,” ujarnya.
Ditambahkannya, jalan HM Arsyad merupakan jalur produksi angkutan CPO, sehingga dianggap sebagai salah satu penyumbang terjadinya kerusakan infrastruktur jalan, sebab, jalur alternatif yang diwacanakan Pemkab belum dibuka sampai saat ini.
“Kami harapkan Pemprov Kalteng memperbaiki lapisan aspal terkelupas tersebut, supaya mempermudah pengguna jalan raya dan menghindari terjadinya kecelakaan,” harapnya.
Penjabat sementara Bupati Kotim H Shalahuddin pada saat Rapat Kerja dengan Kades Sekabupaten Kotim menegaskan bahwa usulan kades itu sudah dicatat oleh bidang Bina Marga Dinas PUPR Kalteng.
Sekedar diketahui, perbaikan infrastruktur jalan di wilayah Kecamatan Mentaya Hilir Selatan sudah dilakukan Pemprov Kalteng bahkan diaspal kembali, sedangkan di Desa Bapeang, Bapanggang Raya dan Desa Bagendang Hulu, terlewatkan. (fin)