GERBANGDESA.COM, SAMPIT – Korban kebakaran di lingkungan RT 13 RW 01, Desa Hanaut, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng), bisa bernapas lega. Pasalnya, sejumlah bantuan sosial telah berdatangan dan disalurkan.
Kepala Desa Hanaut Nanang Qasim mengatakan, sejak insiden kebakaran itu dari beberapa kalangan sosial ikut berpartisipasi memberikan bantuan terhadap korban kebakaran.
“Bansos itu ada dari pihak kecamatan pulau hanaut, polsek setempat, dan organisasi masyarakat lainnya,” ujarnya kepada wartawan media siber gerbang desas melalui sambungan seluler, Senin 28 Agustus 2023.
Bantuan sosial yang telah diterima korban, lanjutnya, rata-rata sembako seperti, beras, gula, kopi, mi instans dan lainnya. Sedangkan pihak desa hanaut, akan disalurkan melalui tim penggerak PKK.
“Kami dari pemerintah desa juga akan memberikan bansos kepada korban, hanya saja dalam hal ini kami serahkan kepada TP-PKK desa, bantuannya sama yakni sembako juga,” tegas Nanang.
Pemerintah Desa Hanaut, menurutnya, membuka donasi untuk korban kebakaran yang terjadi pada Minggu (27/8) sekitar pukul 18.15 WIB atau usai salat magrib. Bantuan akan siap disalurkan kepada yang berhak menerimanya.
“Kami dapat informasi, rencananya ada bansos dari komunitas, kami siap membantu untuk menyalurkan karena di desa kami ini yang jadi kendala adalah infrastruktur salah satunya harus menyeberang sungai mentaya,” ujar Nanang.
Sementara itu, Camat Pulau Hanaut Deddy Jauhari menambahkan, pihaknya sudah menyerahkan bantuan sosial yang telah diterima langsung oleh korban kebakaran.
“Kami menyerahkan bantuan sosial ini sebagai bentuk kepedulian kami selaku pemerintah kecamatan terhadap korban kebakaran. Jangan dinilai berapa besaran yang diserahkan, melainkan kepedulian dan rasa solidaritas kepada pihak korban,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Api baru diketahui setelah sang anak saat berada di pelabuhan seberang sungai atau tepatnya pelabuhan di desa jaya karet, dia hendak mengambil kendaraannya yang sebelumnya diparkir di pelabuhan tersebut.
Kemudian dia bergegas pulang, namun sangat disayangkan, api begitu cepatnya melahap bangunan rumah tua milik orang tuanya hingga tersisa puing-puing arang.
Warga sekitar berupaya membantu memadamkan api menggunakan peralatan sederhana. Hanya saja, pada saat peristiwa itu terjadi, angin bertiup tidak begitu kencang, sehingga tidak merambah ke perkebunan masyarakat yang ada disekitar kebakaran.
Api tidak hanya menghanguskan rumah tua yang lama ditinggal pemiliknya, bahkan ada sejumlah barang berharga lainnya seperti, sepeda pancal, televisi, profil atau tandon air dan perabotan rumah tangga.
“Menurut informasinya, kebakaran itu disebabkan korsleting listrik karena rumah tua itu telah lama ditinggal oleh penghuninya,” ucap Kepala Desa Hanaut Nanang Qasim kepada wartawan media siber gerbang desa via telepon, Senin 28 Agustus 2023.
Dia menceritakan, rumah itu memang sudah lama ditinggal oleh pemiliknya karena ada persoalan keluarga, sehingga rumah berkonstruksi kayu itu tidak lagi dihuni. Namun terkadang-kadang dikunjungi terutama sang anak.
“Kalau mengenai berapa kerugian yang dialami oleh korban kebakaran, kami tidak bisa memastikan, yang jelas, kami dari pemerintah desa dan kecamatan akan memberikan bantuan berupa sembako,” tutupnya mengakhiri wawancara. (fin/fin)