JAKARTA, gerbangdesa.com – Komunitas Pengajar Guru Nusantara bersama E-Guru Foundation dan BEM KM Unwahas menyelenggarakan acara khusus Temu Pendidik Daerah (TPD) dalam rangka memeriahkan semarak Bulan Merdeka Belajar pada Sabtu 13 Mei 2023.
TPD merupakan kegiatan rutin bulanan komunitas guru belajar Nusantara.
“Semoga kegiatan kecil yang kita lakukan secara massal ini dapat terus berlanjut dan bermanfaat bagi banyak pihak dalam terwujudnya Indonesia Emas,” ujar Ratih Hidayah selaku penyelenggara kegiatan sekaligus ketua Yayasan E-Guru.
Tema kegiatan tersebut adalah “Bersinar Jalur Pendidikan, Mengembalikan Muruah Merdeka Belajar, Mewujudkan Generasi Berbudaya”.
Judul yang dihadirkan lahir dari keprihatinan atas berbagai kesalahpahaman dalam dunia pendidikan. Betapa banyak pihak yang prihatin dan khawatir dengan kondisi pendidikan saat ini, berbagai krisis peradaban yang terjadi.
“Kebebasan belajar adalah cita-cita besar. Bukan hanya produk pemerintah tertentu atau hanya untuk menjawab tantangan yang terjadi sekarang. Kebebasan belajar adalah filosofi inti yang diciptakan ratusan tahun lalu oleh Ki Hadjar Dewantara, diulang bahkan sebelum Indonesia merdeka, tapi masih relevan dan mudah-mudahan ke depan,” ujar Mia Liliawati selaku Ketau KKBN Kota Semarang.
Mia menambahkan: “Kemerdekaan bukan hanya bebas dari penyerang dan bebas melakukan apa yang diinginkan. Merdeka adalah kemampuan untuk mengatur diri sendiri, sangat disiplin dalam menetapkan tujuan dan metode. Gratis tanpa berlangganan. Mencapai itu membutuhkan komitmen dan konsistensi.”
Kegiatan di Kampung Anak Taman SOS terdiri dari empat kelas sebagai pilar KGBN. Kelas-kelas ini termasuk Kelas Kolaborasi Kemandirian Keuangan dan Investasi Pasar Modal. Sebagai narasumber yaitu Fanny Rifqi, pimpinan Bursa Efek 1 wilayah Jawa Tengah Indonesia.
Kelas karir untuk mengekspresikan rasa kemandirian melalui menulis, dengan partisipasi Allekai Sarmina Tampubolo PKBM Permata Unggul sebagai pengajar. Pelajaran kemandirian yang diajarkan dengan berbagai cara yang menyenangkan oleh guru SD Beji 01 Suti. Terakhir, Yuuki Chleo, guru SD Supriyad, menyukai kemandirian kelas kompetensi melalui pengorganisasian diri.
Kegiatan tersebut melibatkan berbagai kalangan dan terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar. Tidak terbatas pada profesi guru. Karena pada kenyataannya setiap kita adalah murid dan setiap kita adalah guru kita sendiri.
Bank Indonesia, Pegadaian, Bursa Efek Indonesia dan Bank Sinarmas bergabung dan mendukung kegiatan ini.
(*/ary)
dilansir dari: medcom.id