3 Elemen Ini Dijamin Mampu Sukseskan Transisi PAUD ke SD

145
3 Elemen Ini Dijamin Mampu Sukseskan Transisi PAUD ke SD

GERBANGDESA.COM, BANDA ACEH – Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aceh Ayu Marzuki menyebutkan, transisi dari PAUD ke SD yang menyenangkan bukan hanya tentang mempersiapkan si anak, namun orangtua dan sekolah juga harus mempersiapkan diri demi suksesnya program ini.⁣⁣

“Suksesnya transisi PAUD-SD bukan semata-mata memastikan kesiapan anak, tetapi orangtua dan sekolah juga harus mempersiapkan diri. Ketiga elemen ini adalah sebuah kesatuan yang akan menjamin suksesnya transisi PAUD-SD yang menyenangkan,” ujar Ayu Marzuki yang dilansir dari acehprov.go.id, Rabu 6 September 2023.

Dia juga mengingatkan untuk menyampaikan dan mensosialisasikan pada para Bunda pengajar PAUD di kecamatan, kelurahan dan desa, agar supaya memahami bahwa literasi bukan semata baca, tulis dan berhitung (calistung).⁣⁣

“Lingkup kemampuan literasi lebih luas dari hanya sekedar calistung. Baca tulis hanya variabel dalam literasi karena di sana ada visualisasi, analisa, imajinasi bukan sekedar baca tulis dan hitung. Karena itu, mengapa tes Calistung itu ditiadakan dan tidak diperbolehkan lagi, karena selain membebani anak usia dini, literasi yang hanya fokus pada calistung, justru akan mengikis kemampuan analisa dan imajinasi anak-anak,” ujar Ayu.⁣⁣

BACA JUGA:  Ini Daftar 34 Sekolah Penggerak Angkatan 2 di Kotim

Pada kesempatan tersebut, Bunda PAUD Aceh juga menyampaikan tentang pentingnya Enam Kemampuan Pondasi dalam Penguatan Transisi PAUD-SD. Yaitu Mengenal nilai agama dan budi pekerti. Melalui kemampuan mengetahui kegiatan ibadah sesuai agamanya dan nilai-nilai agamanya serta mampu menjalin interaksi yang baik dengan temannya.⁣⁣

Selanjutnya, Matang Kognitif yaitu kemampuan anak menyimak dan menyampaikan gagasan sederhana ataupun memahami kosa kata waktu. Mengajarkan anak berhitung dan membaca tapi dengan cara yang menyenangkan.⁣⁣

Poin selanjutnya adalah Matang Emosi untuk kegiatan di lingkungan belajar. Kemampuan mempertahankan perhatian untuk mengikuti kegiatan di kelas dalam waktu pembelajaran yang sudah ditentukan. Anak-anak belajar mengolah emosi pada berbagai situasi di lingkungan belajarnya.⁣⁣

Selanjutnya, Keterampilan sosial. Seperti pembelajaran kemampuan mengucapkan permintaan maaf, terima kasih, salam ataupun mengucapkan tolong saat meminta bantuan. Sekolah mengajarkan anak gotong royong serta berkomunikasi yang baik.⁣⁣

BACA JUGA:  Disdik Kotim Gelar Bimtek Pendidikan Inklusif SD Sampaikan Permendikbudristek 48/2023

“Kata maaf, tolong, terima kasih, permisi. Ini adalah pendidikan dasar atau basic manner bagi anak-anak. Kata ini tidak hanya harus diajarkan di sekolah, tetapi lebih penting di rumah. Jika hanya didapatkan di sekolah dan si anak tidak mendapatkan pengajaran dan pengaplikasian kata-kata ini di rumah, maka tidak akan memberikan dampak yang maksimal bagi upaya kita mendidik adab kepada buah hati kita,” kata Ayu.⁣⁣

Poin berikutnya adalah Belajar yang menyenangkan dan positif. Anak-anak mau mencoba kembali jika melakukan kesalahan, memiliki keingintahuan dengan mengajukan pertanyaan serta sangat senang jika datang dan belajar di sekolah.⁣⁣

Terakhir, Keterampilan motorik dan perawatan diri untuk belajar mandiri. Seperti kemampuan menjaga kebersihan diri dan mampu mengelola barang pribadi. (*/fin)