Program Prioritas Gubernur, Pelatihan MPA untuk Wujudkan Kalteng Bebas Kabut Asap

298
Usai pembukaan kegiatan diadakan foto bersama.

GERBANGDESA.COM SAMPIT – Guna mewujudkan program prioritas Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran yakni, ‘Kalteng Bebas Kabut Asap’ melalui Dinas Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran provinsi menggelar pembinaan dan sekaligus pelatihan terhadap Masyarakat Peduli Api (MPA) Se-kalimantan Tengah.

Salah satu kabupaten yang menyelenggarakan kegiatan tersebut adalah di Kotawaringin Timur, 7-8 Mei 2025.

Kegiatannya dipusatkan di Aula Kantor Kecamatan Mentaya Hilir Selatan yang diikuti personel MPA tersebar di Kecamatan MHS, MHU, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut.

Kepala Dinas Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Kalteng yang diwakili Kepala Bidang Darlog Alpius Patanan mengatakan, pencegahan dan penanggulangan Karhutla ini merupakan program 100 hari kerja Gubernur Kalteng yang masuk 8 prioritas utama.

“Jumlah MPA di Kalteng sekitar 75.000 orang tersebar di 14 kabupaten/kota dan 75 Pos Lapangan sudah terbentuk, MPA akan diperbantukan personel dari TNI/Polri,” ucap Alpius pada saat memberikan arahan di lantai II Aula Kantor Kecamatan MHS, Rabu 7 Mei 2025.

Dijelaskannya, tujuan utama diselenggarakan kegiatan itu untuk mendukung mewujudkan program gubernur, salah satunya adalah pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

BACA JUGA:  Surat Mediasi tak Digubris, Poktan Hapakat Bulat Desa Pelantaran Portal Lahan

“Selama ini kita sudah punya slogan Kalteng Bebas Kabut Asap yang merupakan bagian dari komitmen bapak gubernur untuk mewujudkan masyarakat Kalteng Berkah Kalteng maju, kita bisa lebih baik apabila juga bebas asap supaya tidak mengganggu masyarakat kita,” ujar Alpius.

Dia mengungkapkan, jumlah pos lapangan terbanyak hanya ada di tiga kabupaten yaitu, Pulang Pisau 15 Poslap, Kapuas 9 Poslap dan Kotim 8 Poslap, sedangkan kabupaten lain seperti Bartim 1 Poslap.

“Sebelum petugas MPA ini laksanakan tugas di lapangan, kami adakan pelatihan dan pembinaan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam menyebutkan, Karhutla terbesar ada di wilayah selatan Kotawaringin Timur, sehingga kegiatan ini diselenggarakan salah satunya dipusatkan di Aula kantor kecamatan MHS.

“Fungsi MPA ada dua yakni, pencegahan dan penanggulangan, kami harapkan personel lebih serius lagi dalam hal mengatasi terjadinya karhutla terutama wilayah selatan, karena wilayah ini salah satu penyumbang cukup banyak titik hotspot atau titik api,” katanya dihadapan peserta yang hadir.

BACA JUGA:  Pasar Desa Pernajuh Akan Direhabilisasi, DPMD: Anggaran Rp300 Juta

Mantan Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kotim ini juga mengingatkan tentang arahan Presiden tahun 2023 agar aparat menangani Karhutla lebih serius karena ada sangsi hukum menanti.

“Pesan Bupati Kotim minta peran serta MPA ditingkatkan. MPA di Poslap ada 15 personil yang bergilir ditambah TNI Polri. Penanganan karhutla ada risiko sehingga perlu dilatih agar terampil,” tandasnya.

Pelaksana tugas (Plt) Camat MHS Rida Iswandi menyambut baik karena kecamatan yang ia pimpin jadi pusat kegiatan tersebut.

“Kami harapkan kedepannya personel MPA ini agar tiap hari patroli dan sekaligus sosialisasi bencana dan pencegahan kepada masyarakat,” sarannya.

Sekedar diketahui, Pembentukan dan Pembinaan Masyarakat Peduli api (MPA) se-Kalimantan Tengah Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Provinsi Kalimantan Tengah, dihadiri perwakilan BPBD Kalteng, Kalaksa BPBD Kotim, Kades Rawa Sari serta petugas MPA yang tersebar di Kecamatan MHS, MHU, Pulau Hanaut dan Teluk Sampit. (fin/fin)