GERBANGDESA.COM TUBAN – Sejumlah petan di wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mempertanyakan kualitas pupuk bersubdisi yang mereka beli ke distributor resmi. Pasalnya, pupuk bersubsidi tersebut dinilai kurang bagus karena diduga tidak sesuai spesifikasi.
Alhasil, produktivitas hasil panen yang semula bagus mendadak menjadi turun dan lahan pertanian menjadi tidak subur.
Hal itu disampaikan langsung oleh para petani di Desa Bangilan, Kecamatan Bangilan saat bertemu dengan anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Golkar, Eko Wahyudi, beberapa waktu lalu.
Salah seorang petani di Desa Bangilan, Arifin mengungkapkan bahwa saat menggunakan pupuk bersubsidi hasil panen justru mengalami penurunan beda seperti tahun-tahun sebelumnya.
Untuk itu, Arifin mewakili petani lainnya meminta anggota DPR RI ikut mengawal permasalahan tersebut.
Selain itu, para petani juga mendesak agar dilakukan uji mutu terhadap pupuk bersubsidi. Tujuannya agar kualitas pupuk sesuai dan petani tidak dirugikan.
“Kami sangat mengharapkan anggota DPR RI terutama anggota Komisi IV (Eko Wahyudi, Red) ikut mengawal agar kualitas pupuk bersubsidi ditingkatkan atau sesuai,” katanya.
Petani di Desa Bangilan juga berharap program pemerintah terkait bantuan sumur bor yang dapat menjadi solusi untuk mengatasi kekurangan air di musim kemarau bagi petani.
“Sumur bor ini dapat membantu petani mengelola lahan dengan baik, terutama musim kemarau tiba,” tambah Sumarmo.
Sementara itu, salah seorang tokoh di Desa Bangilan Kristiawan berharap bantuan alat-alat pertanian untuk menjaga swasembada pangan.
Bantuan ini seperti hibah alat atau mesin pertanian, benih unggul, dan lainnya.
Menanggapi keluhan petani Desa Bangilan, Eko Wahyudi menyatakan, semua pendapat dan aspirasi ini akan menjadi masukan untuk dibawa ke pusat.
“Harapan semua petani ini bisa ikut mensukseskan program swasembada pangan nasional,” tandasnya. (*)
Sumber: suaraindonesia.co.id