GERBANGDESA.COM SAMPIT – Pemerintah Desa Pondok Damar, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mencatat salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di wilayah desanya, dinilai penyumbang kasus stunting tertinggi.
“Berdasarkan data yang kami terima selama tahun 2024, ada sekitar 12 anak yang mengalami stunting,” ucap Kepala Desa Pondok Damar, Kenos kepada wartawan Media Siber gerbang desa, Rabu 11 September 2024.
Menurut Kenos, semestinya pihak perusahaan yang notebenenya memiliki kemampuan untuk mencegah terjadinya stunting terutama di kalangan karyawannya, faktanya justru sebagai penyumbang kasus yang cukup banyak terhitung sejak Januari-September 2024.
“Program percepatan penurunan stunting ini sudah jadi isu nasional dan diwajibkan untuk sama-sama menanggulangi dan mencegah setidaknya meminimalisir kasus tersebut, bukan sebaliknya,” ujarnya.
Untuk langkah ke depan, lanjut Kenos, Pemdes Pondok Damar secepatnya akan bersurat kepada pihak kecamatan MHU, bermohon agar supaya perusahaan tersebut mengadakan Rembuk Stunting untuk menyelesaikan adanya kasus tersebut.
“Selama ini, kami tidak pernah diberikan laporan tentang kasus stunting, pihak perusahaan laporannya langsung ke puskesmas, semestinya terlebih dahulu melalui desa karena perusahaan beroperasional di wilayah desa kami ini,” sarannya.
Sementara itu, Ketua Kader Pembangunan Manusia (KPM) Desa Pondok Damar Lenie mengungkapkan, kasus stunting di desanya hanya seorang anak sedangkan tertinggi ada di perusahaan sawit PT Mustika Sembuluh sekitar 12 anak.
“Jumlah anak stunting di desa kami ini totalnya 13 orang, khusus di desa hanya satu orang sedangkan 12 orang ada di perusahaan mustika sembuluh,” kata Lenie saat di konfirmasi wartawan media siber gerbang desa.
Lenie mengungkapkan, fasilitas kesehatan di Desa Pondok Damar jumlahnya cukup memadai yakni, ada Posyandu, Polindes, dan Pustu. Semua layanan kesehatan untuk warga desa berjalan lancar, sehingga kasus stunting di desa bisa segera diatasi dan ditangani lebih cepat.
“Untuk mencegah adanya penambahan kasus stunting, rencana kedepannya pihak puskesmas akan mengadakan pemberian makanan tambahan untuk anak balita dan ibu hamil,” pungkasnya. (fin/fin)