GERBANGDESA.COM SAMPIT – Pelayanan kesehatan di Poskesdes di Desa Pamalian, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, sudah beberapa bulan ini menurun drastis.
Penyebabnya, tenaga medis inisial W yang telah diberikan amanah untuk bertugas dan melayani di desa tersebut, diduga sering tidak berada ditempat, sehingga masyarakat yang ingin berobat merasa dirugikan.
“Tenaga medis atau bidan di desa kami ini, kami harapkan hadir tiap hari kerja, supaya bisa melayani masyarakat yang membutuhkan untuk berobat atau ibu hamil yang akan melahirkan,” ucap Norman, salah seorang warga desa pamalian, kemarin.
Ditempat terpisah, Kepala Puskesmas Kota Besi Hasbullah menjelaskan bahwa bidan inisial W jika dilihat dari absensi online tingkat kehadiran dalam sebulan itu tidak pernah absen.
“Informasi bidan W jarang ada ditempat, sudah pernah kami dengar, hanya saja, jika kita lihat lagi di absensi online hadir terus selama sebulan,” katanya saat dikonfirmasi usai Musrenbang RKPD tingkat kecamatan di Aula Kantor Kecamatan Kota Besi, Kamis 23 Januari 2025.
Hasbullah mengungkapkan, kemungkinan bidan W mempunyai keahlian dalam mengotak-atik aplikasi absensi online, sehingga tiap hari kerja dianggap hadir.
“Karena punya keahlian khusus bisa otak-atik aplikasi absensi online itu bisa saja terjadi, kalau laporan masyarakat bidan W jarang ada ditempat kerja itu informasi akurat,” ujar Hasbullah.
Terkait permasalahan tersebut, lanjutnya, pihaknya sudah melaporkan ke Dinas Kesehatan Kotim untuk menindaklanjuti karena adanya dugaan pelanggaran etika profesi itu bukan wewenang puskesmas.
“Sudah kami laporkan ke kepala Dinkes Kotim, informasinya yang bersangkutan sudah dipanggil, hasilnya kami belum tahu,” pungkasnya.
Kurangnya kedisiplinan tenaga medis yang bertugas di Desa berdampak kepada kegiatan Posyandu, misalnya, pemberian makanan tambahan untuk percepatan penurunan stunting, dan ibu hamil yang mau memeriksa kesehatan bayi di dalam kandungannya. (fin/fin)