GERBANGDESA.COM SAMPIT – Pelaksanaan program tanam jagung serentak 1 juta hektar di wilayah Polda seluruh Indonesia, untuk wilayah hukum Polsek Pulau Hanaut, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dipusatkan di lahan milik Kelompok Tani Hutan (KTH) Sido Tani, Desa Rawa Sari, Selasa pagi (21/1/2025).
Penanaman jagung secara simbolis ini melibatkan petani, jajaran Polsek Pulau Hanaut, kades, perangkat desa, LPMD, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), perwakilan camat, tenaga pendidik dan peserta didik SMKN 1 Pulau Hanaut jurusan Agri Bisnis Tanam.
Kapolsek Pulau Hanaut Iptu Purwono mengatakan, kegiatan ini merupakan bukti nyata komitmen Polri dalam mendukung program pemerintah disektor pertanian guna mewujudkan swasembada jagung pada tahun 2026 mendatang.
“Untuk luasan lahan yang akan ditanam jagung, sesuai program seluas 100 hektar per desa, tapi, nanti sesuaikan dengan kemampuan desa,” ucap Kapolsek Iptu Purwono disela-sela memberikan arahan kepada petani yang hadir di lokasi penanaman jagung.
Kapolsek juga menjelaskan bahwa lahan yang diusulkan oleh pemerintah desa hendaknya tidak masuk status kawasan misalnya, Hutan Produksi (HP), Hutan Produksi dan Konservasi (HPK) dan hutan lindung, melainkan lahan yang sudah berubah status menjadi Area Pengguna Lain (APL).
“Kami harapkan agar kades yang ada di 14 desa di Kecamatan Pulau Hanaut ini memberikan data kepada kami, berapa luasan lahan yang siap untuk tanam jagung,” ujar Kapolsek Iptu Purwono.
Ditambahkannya, usulan lahan tidak mesti satu hamparan dan sesuaikan dengan kemampuan masing-masing desa di wilayah Kecamatan Pulau Hanaut.
“Desa mampunya berapa hektar, sampaikan saja, nanti dievaluasi, dan perlu dicatat, lahan tidak harus satu hamparan,” kata Iptu Purwono.
Terkait penanaman jagung di KTH Sido Tani Desa Rawa Sari hanya manual tanpa alat canggih, Kapolsek Pulau Hanaut ini menegaskan, kekurangan ini akan disampaikan langsung ke pimpinan.
“Kita jalankan dulu, kalau ada kendala di lapangan dan akan dievaluasi, kemudian nanti dilaporkan ke pimpinan apa saja kendalanya, misalnya tidak ada alat,” ujarnya lagi.
Mengenai pemilik lahan, lanjut Kapolsek Purwono, kemungkinan besar akan dapat bantuan dari pemerintah. Sedangkan hasil panen jagung akan ditampung langsung oleh Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) di kota Sampit.
“Hasil panen jagung ini nanti akan ditampung langsung oleh Bulog dan harga tidak mengecewakan petani,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua KTH Sido Tani Desa Rawa Sari Parmin menyampaikan bahwa petani di desa ini tidak menggunakan alat canggih untuk menanam jagung.
Mewakili seluruh petani yang tergabung di dalam kelompok tani, Parmin mengharapkan, nantinya ada bantuan dari pemerintah tidak hanya alat tani termasuk bibit, pupuk dan obat-obatan pertanian. (fin/fin)