Sabtu, Februari 15, 2025

Pasokan Air Terbatas, Warga Dusun Terpaksa Ambil Air Dikubangan

Date:

Share post:

Pasokan Air Terbatas, Warga Dusun Terpaksa Ambil Air Dikubangan

GERBANGDESA.COM, JOMBANG – Warga Dusun Tondowesi, Desa Pojok Klitik, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengalami krisis air bersih. Mereka terpaksa harus mengais air bersih dari kubangan air yang ada di sungai desa setempat yang kondisinya mengering.

“Sulit cari air mas, pada awal Oktober itu tidak ada air. Orang sini cari air itu, menggali di sungai (membuat kubangan air), buat cuci baju. Kalau mandi ya cari di tandon air, kalau gak ada ya ambil di sungai untuk dibawa pulang,”  ucap salah seorang warga Dusun Tondowesi, Suci Rahmawati yang dikutip dari viva.co.id, Rabu 25 Oktober 2023.

Dia mengungkapkan, suplai air bersih dari Pemkab Jombang tetap ada. Hanya saja, kata Suci, pasokan air datangnya dua hari sekali dan hanya 2 tangki air, sehingga dianggap tidak cukup untuk keperluan warga dusun setempat.

BACA JUGA:  Pelayanan Kesehatan di Desa Pamalian Terhambat, Bidan Diduga Sering Tidak Hadir

“Air kiriman dari Jombang datang dua hari sekali, itu gak cukup mas. Kalau gak cukup ya nyari di sungai mas, menggali,” ujarnya.

Ia pun menjelaskan bahwa sungai yang ada di Desanya, sudah mengering sejak beberapa bulan yang lalu. Sehingga warga harus menggali untuk mendapatkan air bersih.

“Sudah kering sungainya. Sejak Juni mas. Ya air dari sini menggali terus dibawa pulang buat mandi 4 orang di rumah,” tuturnya.

Senada diungkapkan Suaidah (35 tahun) warga Dusun Tondowesi, Desa Pojok Klitik. Ia pun mengaku kekeringan melanda Desanya sejak Oktober kemarin. Kondisi ini, membuat warga di tempatnya, bergantung dari pasokan air bersih yang diberikan pemerintah Kabupaten Jombang.

BACA JUGA:  VIRAL!!! Warga Sekap Bu Kades dan Perangkat Desa

“Kondisinya kekeringan mas, sejak awal bulan 10 sampai sekarang. Kadang pasokan air datang dua hari sekali dua tangki, tapi ya gak cukup. Buat masak sama mandi, besoknya sudah gak ada airnya habis, terus nyari di sungai,” kata Suaidah.

Menurut Suaidah, air yang ia dapatkan dari kubangan di sungai yang mengering. Akan dipergunakan untuk mencuci dan memasak di dapur rumahnya.

“Di sungai kondisinya sudah kering, ada airnya tapi ya sedikit, tidak cukup lah. Ini nyari air buat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, buat masak, kadang buat nyuci baju, kalau ngandalin kiriman gak bisa,” ujarnya. (*)

Artikel ini sudah tayang di viva.co.id dengan judul “Kemarau Parah, Warga Jombang Mengais Air Bersih dari Kubangan di Sungai yang Kering”.

Artikel Lainnya

5 Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Kotawaringin Timur 2025

GERBANGDESA.COM SAMPIT - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) telah menentukan arah kebijakan pembangunan daerah. Arah kebijakan itu dibahas pada...

Ini Daftar Pilkades 5 Desa dan Nama Calon Kades di Pulau Hanaut

SAMPIT, gerbangdesa.com – Di Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng), terdapat 5 desa menggelar...

14 Desa Tagih Pemkab Kotim Bangun PDAM, Selama Ini Andalkan Tandon Tampung Air Hujan

GERBANGDESA.COM SAMPIT - Sebanyak 14 desa di wilayah Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, kondisinya sejak...

Lapas Sampit Bekali Warga Binaan Keterampilan Membuat Tempe

GERBANGDESA.COM SAMPIT - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sampit, Kanwil Kemenkumham Kalteng, menjalankan program pembinaan kemandirian melalui pembuatan tempe...
error: Content is protected !!