Kamis, September 19, 2024

Menparekraf Harapkan Industri Kopi Tanah Air Diperkuat

Date:

Share post:

GERBANGDESA.COM JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengharapkan, dengan adanya “Jakarta International Coffee Conference (JICC)” dapat memperkuat pertumbuhan industri kopi tanah air.

“JICC ini merupakan afirmasi khususnya dalam menumbuhkan industri kopi tanah air yang lebih berkualitas dan berkelanjutan,” kata Menparekraf Sandiaga Uno melalui siaran pers di Sarinah, Jakarta.

Menurutnya, kopi Indonesia telah mendapatkan pengakuan secara global dan memiliki nilai industri yang tinggi. Jumlah produksi biji kopi Indonesia rata-rata mencapai 800 ribu ton yang menempatkan posisi Indonesia di 4 besar dunia.

Selain nilai produksinya yang tinggi, kata Sandiaga Uno, Indonesia dengan jenis kopi yang beragam memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan. Khususnya dari sisi pariwisata.

“Melalui JICC ini, kami ingin (industri) kopi nasional ini menjadi lebih berkualitas dan berkelanjutan. Quality and sustainability,” harap Sandiaga Uno.

Menparekraf dalam kesempatan itu juga mendorong agar kekayaan intelektual dari JICC sebagai merek dapat didaftarkan, sehingga penyelenggaraan JICC tahun depan dapat semakin besar dan masif. 

BACA JUGA:  Wisata Pasar Tradisional Khusus Sajikan Kuliner Tempoe Doeloe

“Sekaligus memperkuat daya tarik Jakarta yang kemarin mendapatkan penghargaan ‘Best Cities To Travel’ tahun 2024 dari Lonely Planet. Manfaatkan kesempatan ini untuk bisa menawarkan daya tarik utamanya dari coffee culture di Jakarta agar bisa meningkatkan kualitas dan membuka peluang usaha juga lapangan kerja,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta Andhika Permata mengatakan, pihaknya mendukung penuh JICC 2023 yang merupakan salah satu bentuk sinergi pemerintah terhadap industri kopi tanah air.

“Indonesia sebagai produsen kopi terbesar keempat di dunia menjadi salah satu faktor yang mendorong pemerintah untuk mendukung pelaku industri kopi supaya tidak hanya berjaya di negeri sendiri tapi juga mampu berkompetisi di kancah dunia,” ujar Andhika.

Founder & Chairman Indonesia Gastronomy Network, Vita Datau, menjelaskan JICC akan memberikan pengetahuan mengenai dampak keberlanjutan industri kopi dalam kesejahteraan petani kopi dan kualitas biji kopi itu sendiri.

BACA JUGA:  Inovasi Kades, Sulap Tanah Bengkok Jadi Destinasi Wisata

“Jakarta International Coffee Conference merupakan salah satu cara agar masyarakat Indonesia paham bahwa industri kopi mempunyai peran cukup besar dalam sektor ekonomi negara kita,” ujar Vita Datau.

Sementara Ahmad Romero Comacho, Ketua Pelaksana JICC 2023, mengatakan, JICC ingin memberikan panduan dan kesadaran khusus terkait teori dan aksi nyata yang dapat dilakukan untuk mengetahui lebih dalam proses hulu ke hilir industri kopi. Mulai dari bagaimana kopi diolah, budidaya biji kopi, proses ekspor dan impor, kafe dan barista managemen, hingga sustainability yang dapat mencapai ekosistem kopi yang berkelanjutan.

Acara ini turut melibatkan partisipasi praktisi kopi dari berbagai negara seperti Jerman, Vietnam, dan Kazakhstan yang masing-masing akan mengisi beberapa sesi topik seperti Barista Community Conference hingga sustainability conference. (*/fin)

Artikel Lainnya

Antisipasi Terjadi Karhutla, DLH Kalteng Bangun 46 Sekat Kanal

Gerbang Desa – Arah pembangunan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk tahun 2022 salah satunya ke Kabupaten Kotawaringin...

Kepala Desa Merangkap Jadi Ustad, Siapakah Dia?

SAMPIT, gerbangdesa.com – Profesi utamanya adalah kepala desa yang hingga kini masih aktif menjabat. Namun, dibalik tugasnya sebagai...

18 Desa Maju di Sultra Dapat Tambahan Dana Desa Rp2,4 Miliar

GERBANGDESA.COM, MUNA BARAT – Sebanyak 18 desa maju di Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara, mendapat tambahan dana desa...

Ini Faktor Yang Menyebabkan Kemiskinan di Indonesia!

JAKARTA, gerbangdesa.com - Secara sosiologis, masalah kemiskinan muncul karena pranata sosial di bidang ekonomi  tidak berjalan sebagaimana mestinya....
error: Content is protected !!