JABAR, gerbangdesa.com – Dampak kebakaran tempat pembuangan sampah TPA Sarimukti terhadap permukiman warga di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat semakin meluas. Sementara kepulan asap dari kebakaran TPA Gunung Sampah Sarimukti sebelumnya dilaporkan hanya melanda pemukiman warga di 6 RW, kini asap tebalnya sudah menyebar ke 15 RW di Desa Sarimukti.
Kepala Desa Sarimukti Uci Suwanda mengatakan, asap pekat tidak hanya masuk ke Sarimukti Dea, tapi juga menyebar ke dua desa tetangga, yakni Desa Rajamandala dan Mandalasari di Kecamatan Cipatat. “Asap semakin tebal dan luas. Jika kemarin hanya 6 RW, sekarang sudah menyebar ke seluruh wilayah di 15 RW. Bahkan saya lihat sampai ke desa tetangga Rajamandala dan Mandalasari,” kata Uci.
Tak hanya di permukiman, asap tebal hasil kebakaran sampah juga meresahkan pengendara yang melintas di sepanjang Jalan Raya Cipatat – Cipendeuy. Baik pengendara roda dua maupun roda empat mengalami keterbatasan jarak pandang akibat kabut tebal.
Untuk mengantisipasi dampak negatif, pemerintah desa mewajibkan warga di 15 RW untuk memakai masker saat beraktivitas. Sebab, tidak menutup kemungkinan serbuan asap dari kebakaran sampah bisa mengganggu gangguan pernafasan.
“Kami mewajibkan seluruh warga memakai masker saat beraktivitas. Kemudian balita dan anak-anak jangan keluar rumah dulu,” kata Uci. Akibat serbuan asap tebal tersebut, masyarakat mengalami batuk-batuk, sesak napas, dan gangguan tenggorokan. Meski demikian, Uci mengatakan belum ada laporan adanya gangguan pernapasan serius.
“Sebenarnya belum ada yang ke rumah sakit, tapi pemberitaan itu berdampak langsung pada penindasan dan sakit tenggorokan,” kata Uci.
Bahan limbah yang terbakar ini menghasilkan asap tebal berwarna putih, kuning hingga hitam pekat dengan bau yang tidak sedap. Warga juga khawatir asap yang masuk ke pemukiman warga cukup mengganggu aktivitas masyarakat dan menimbulkan gangguan kesehatan.
“Saya harap pengelola TPA dan Pemprov Jabar serius menangani kebakaran. Kami khawatir warga akan berdampak buruk bagi kesehatan mereka. Karena ini yang membakar sampah,” katanya.
Saat ini petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Bandung Barat masih berupaya mengendalikan api di dua lokasi pembuangan tersebut. Sedikitnya ada delapan mobil pemadam kebakaran yang hilir mudik berusaha memadamkan api. (*/ary)
sumber : kompas.com