GERBANGDESA.COM SAMPIT – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mewacanakan akan membangunan jembatan Mentaya di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur. Hanya saja, rencana tersebut diminta dipertimbangkan.
Hal itu terungkap pada saat Rapat Kerja Antara Penjabat Sementara Bupati Kotawaringin Timur dengan Kepala Desa Se-Kabupaten Kotim di Rujab, Rabu 2 Oktober 2024.
Seperti yang disampaikan Kepala Desa Bapinang Hulu Kecamatan Pulau Hanaut Sugianur. Menurutnya, pembangunan jembatan Mentaya itu merupakan gagasan yang bagus untuk membuka keterisoliran.
“Kami bukannya menolak rencana pembangunan jembatan Mentaya, alangkah eloknya utamakan badan jalan,” ucapnya pada saat sesi tanya jawab.
Dia beralasan bahwa akses jalan dari Mentaya Seberang Kecamatan Seranau belum tembus menuju Kecamatan Pulau Hanaut yang terdapat 14 desa.
“Kami hanya inginkan agar pembangunan jembatan Mentaya dipertimbangkan, utamakan dulu badan jalan terutama di kecamatan kami dari Desa Rawa Sari sampai ke Desa Satiruk,” saran Sugianur yang juga menjabat Ketua DAD Kecamatan Pulau Hanaut ini.
Senada disampaikan Kepala Desa Jemaras Kecamatan Cempaga H Moju Betti Suheru. Dia mendukung agar pemprov kalteng lebih memfokuskan peningkatan infrastruktur jalan karena kondisi jalan dari Cempaga menuju Seranau masih memprihatinkan.
“Pembangunan jembatan Mentaya sebagaimana kita ketahui bersama memerlukan anggaran sangat besar, kami harapkan infrastruktur jalan yang lebih diutamakan karena kondisinya sangat memprihatinkan,” ujarnya.
Kepala Desa Terantang Kecamatan Seranau Aswady Syukur membenarkan bahwa infrastruktur jalan di wilayah desanya yang merupakan salah satu akses masuk lintas jalan kabupaten menuju kecamatan seranau, kondisi rusak parah.
“Kalau sudah musim penghujan, jalanan akan berubah menjadi kubangan lumpur,” katanya pada saat memberikan gambaran singkat tentang kondisi jalan di sekitar desanya.
Selain infrastruktur jalan rusak, Aswady juga menyampaikan bahwa kondisi jembatan terhitung kurang lebih ada 12 titik juga rusak.
Sedangkan wewenang untuk perbaikan jembatan tersebut ada di daerah karena merupakan jalan kabupaten.
“Kami sepakat, pembangunan jembatan Mentaya hendaknya dipertimbangkan sebelum jalan yang belum memadai itu diperbaiki terlebih dahulu,” harapnya.
Sementara itu, Penjabat Sementara Bupati Kotim H Shalahuddin telah menginstruksikan jajarannya untuk mencatat apa yang jadi saran dan pendapat para kades di Kotim tersebut.
“Ini akan jadi catatan kami, dan akan kami bawa saran ini kepada Gubernur Kalteng bapak Sugianto Sabran untuk jadi bahan pertimbangan nantinya,” janjinya. (fin/fin)