GERBANGDESA.COM SAMPIT – Momentum dalam rangka Haul Akbar ke-6 Guru Asri, Desa Babaung, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, jadi berkah bagi pedagang luar raup keuntungan.
Lemahnya persiapan pemerintah desa setempat untuk memanfaatkan momen tersebut misalnya membuka lapak-lapak pasar desa untuk menyediakan para pedagang lokal, justru dimanfaatkan pedagang dari luar.
Hal ini tentunya menjadi sorotan, karena minimnya inovasi pemerintah desa babaung untuk memanfaatkan momen yang sudah jadi agenda tiap tahun.
“Disayangkan, semestinya yang diprioritaskan pedagang yang ada di wilayah desa setempat, misalnya para UMKM desa untuk perkenalkan berbagai produk olahan desa,” ucap Ramdaniansyah salah seorang peziarah saat dibincangi wartawan media siber gerbang desa, Kamis 18 April 2024.
Diketahui Kecamatan Pulau Hanaut terdapat 14 desa. Tiap desa tentunya ada UMKM yang bisa dipinta untuk membuka lapak ikut meramaikan Haul Akbar Guru Asri. Namun hal itu sempat tidak terpikirkan, sehingga dimanfaatkan pedagang dari luar.
Para pedagang membuka lapaknya di pinggir-pinggir jalan desa mulai dari dekat dermaga penyeberangan Desa Babaung sampai depan kantor desa. Ada yang jual pentol (bakso), sarung dan peci, minuman manis, dan gorengan.
Selain itu, paling laris adalah penjual tikar plastik digunakan untuk duduk di sekitar makam. Pedagang tikar ini jumlahnya diperkirakan ada empat orang.
“Kalau saya lihat sepertinya masih ada pedagang lokalan, mereka jualan di lapak pasar desa, saya hitung cuma tiga orang, yang lainnya rata-rata pedagang dari luar,” ungkap Dani sapaan akrabnya.
Dia menilai bahwa momentum ini menjadi berkah bagi para pedagang luar untuk meraup keuntungan dengan manfaatkan kelemahan desa setempat.
Pria asal Samuda ini menginginkan tahun depan, pemerintah desa babaung lebih agresif lagi membaca peluang dengan memanfaatkan momen Haul Akbar tuan guru Asri ini.
Sementara itu, Kepala Desa Babaung Bahrianur menjelaskan, UMKM di desanya masih belum ada. Hal inilah menjadi landasan dasar pihaknya tidak membuka lapak desa untuk pedagang lokal.
“Ke depannya ini akan jadi perhatian kami dari pihak pemerintah desa untuk berbenah lebih baik lagi,” ujarnya singkat. (fin/fin)