SULTENG, gerbangdesa.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah menyebutkan sebanyak 256 warga Desa Kamarora B, Kecamatan Nokikalaki, mengungsi akibat gempa bermagnitudo 5,3 yang melanda Kabupaten Sigi.
“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun 256 orang dievakuasi. Kami meminta warga tetap waspada terhadap gempa susulan,” kata Kepala Bidang Darurat dan Logistik BPBD Sulteng Andy A. Sembiring di Palu, Senin (7/7). 9/2023).
Ia menyampaikan, sebanyak 64 KK dievakuasi yang terbagi dalam 23 titik tenda pengungsian akibat gempa susulan yang mengguncang Kabupaten Sigi pada Minggu (6/8) sore.
Dari 256 orang itu, terdiri dari 19 anak kecil, 16 orang lanjut usia (lansia) dan dua ibu hamil. Ia mengatakan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sulteng bersama BPBD Kabupaten Sigi dan perangkat desa setempat masih melakukan pendataan dan pendampingan warga di wilayah yang dilanda bencana.
“Sementara itu, warga membutuhkan makanan siap saji serta selimut dan kelambu,” ujarnya.
Andi Sembiring mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap aktivitas gempa susulan di wilayah tersebut dan mengimbau agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
Menurut laporan sementara dari BPBD Sulteng, juga terjadi kerusakan 10 unit rumah di Desa Lembantangoa, Kecamatan Palolo dengan tipe kerusakan retak tembok, dan tiga unit rumah tidak layak huni karena rusak berat.
Sebelumnya, BMKG merilis gempa bermagnitudo 5,3 yang terjadi di Kabupaten Sigi yang berpusat di darat, tepatnya pada koordinat 1,19 Lintang Selatan dan 120,26 Bujur Timur atau 47 kilometer Timur Laut Sigi dengan kedalaman 16 kilometer tanpa potensi tsunami di 09.44 WITA, Minggu (6/8) pagi.
BMKG kembali merilis 33 gempa susulan yang terjadi hingga sore hari di sekitar titik gempa sebelumnya dengan magnitudo 3-5. (*/ary)
sumber : suara.com