JAKARTA, gerbangdesa.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat pesisir mewaspadai potensi gelombang tinggi hingga empat meter di berbagai wilayah perairan.Gelombang tinggi diperkirakan terjadi pada Minggu (6/8) dan Senin (7/8).
“Kami mengimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir pantai di sekitar wilayah yang berpotensi terjadi gelombang tinggi agar tetap waspada,” kata Kepala Pusat Meteorologi Kelautan, BMKG, Eko Prasetyo di Jakarta, seperti dikutip Antara, Mingu (6/8).
Ia mengatakan, pola angin menjadi salah satu penyebab peluang gelombang tinggi meningkat.
Ia mengatakan, pola angin di Indonesia bagian utara bergerak dominan dari selatan-barat daya dengan kecepatan angin berkisar antara 5 hingga 25 knot, sedangkan di Indonesia bagian selatan pergerakannya dominan dari timur ke tenggara dengan kecepatan angin berkisar antara 5 hingga 20 knot. 5 knot. -25 knot
“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Makassar, Perairan Bitung-Likupang, Perairan Kepulauan Sitaro, Perairan Sorong Utara, Perairan Selatan Sermata-Tanimbar, Laut ‘Arafuru,” jelasnya.
Kondisi itu, lanjutnya, membawa kemungkinan peningkatan gelombang hingga 1,25-2,5 meter di perairan timur Kep. Nias dan Kep. Mentawai, Teluk Lampung, Perairan Kupang-P. Rotte, Laut Sawu, Perairan Flores Bagian Selatan, Laut Natuna, Selat Karimata dan Laut Jawa.
Selain itu, Perairan Selatan Kalimantan, Selat Makassar Bagian Selatan, Perairan Kota Baru, Laut Sumbawa dan Perairan Kep. Selayar, Teluk Bone Bagian Selatan, Laut Flores, Perairan Wakatobi, Perairan Manui-Kendari, Perairan Selatan Banggai-Sula, Perairan Selatan Sulawesi Tenggara.
Lalu Perairan Bitung-Likupang-Sitaro, Kep. Sangihe-Talaud, Laut Maluku, Perairan Halmahera, Laut Halmahera, Samudera Pasifik Utara Halmahera-Papua, Perairan P. Buru Selatan-P. Seram, Laut Seram Bagian Timur, Perairan Fakfak-Kaimana, Laut Banda, Kep. Kai-Kep. Aru, perairan kepulauan. Sermata-Kep Tanimbar, Perairan Agats-Amamapere, Laut Arafuru Timur, Perairan Barat Laut Papua-Papua.
Sedangkan gelombang yang lebih tinggi berkisar 2,5-4 meter, kata Eko Prasetyo, berpeluang terjadi di Perairan Sabang Utara, Perairan Barat Aceh dan Perairan Barat P. Simeulue-Kep. Perairan Mentawai, Perairan Bengkulu, Perairan Enggano-Lampung Barat.
Selain itu Samudera Hindia bagian barat Sumatera, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan selatan Jawa-Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas-Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Selat Sumba Selatan. Samudera Hindia Banten-Sumba, Laut Banda Timur-Sulawesi Tenggara, Samudera Pasifik Jayapura Utara, Laut Arafuru Tengah dan Barat. (*/ary)
sumber : cnnindonesia.com