Melansir CNN, Selasa, 12 Maret 2024, dalam sebuah rilis berita awal bulan ini, perusahaan kosmetik yang berbasis di Inggris ini mengumumkan anak perusahaannya di Amerika Serikat tidak lagi beroperasi, efektif pada 1 Maret.
Perusahaan ini mengatakan, 33 dari 105 tokonya di Kanada akan segera memulai penjualan likuidasi dan penjualan online melalui toko e-commerce Kanada akan berhenti. Tetapi, semua lokasi gerai di Kanada akan tetap buka untuk sementara waktu.
Inflasi yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir telah merugikan peritel tradisional, terutama peritel seperti The Body Shop yang sebagian besar beroperasi di luar mal dan ditujukan untuk kelas menengah yang sedang berjuang.
The Body Shop, yang dikenal dengan produk yang dipasarkannya sebagai produk alami, berkelanjutan, beretika, dan bebas dari kekejaman, didirikan pada 1976 di Inggris oleh aktivis hak asasi manusia dan aktivis lingkungan, Anita Roddick.
Body Shop larang pengujian pada hewan
Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan pertama yang melarang pengujian pada hewan untuk banyak produknya.
Pada 2019, perusahaan ini disertifikasi sebagai ‘B Corp’ sebutan yang diberikan kepada perusahaan yang memenuhi standar transparansi dan kepedulian terhadap lingkungan.
Pada 2023, The Body Shop telah berkembang menjadi lebih dari 2.500 lokasi ritel di lebih dari 80 negara dan tersedia untuk dibeli secara online di lebih dari 60 negara.
Sejak didirikan, The Body Shop telah berpindah tangan beberapa kali. Perusahaan ini dibeli oleh raksasa kosmetik L’Oreal pada 2006 dengan harga lebih dari USD1 miliar, sebelum dijual ke perusahaan Brasil Natura pada 2017 dengan harga USD1 miliar.
Merek ini telah mengalami kesulitan dalam beberapa tahun terakhir. Dalam laporan awal 2023, Natura mencatat penjualan The Body Shop mengalami penurunan 13,5 persen dari tahun ke tahun pada 2022.
Akhir tahun lalu, The Body Shop dijual ke grup manajemen aset Aurelius dengan harga sekitar USD266 juta.