67 Kasus Demam Berdarah Terjadi di Kotim, Rata-Rata Usia Sekolah
GERBANGDESA.COM, SAMPIT – Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) khususnya di wilayah Puskesmas Ketapang II, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng), selama Januari sampai September 2023, meningkat.
“Kalau kami lihat berdasarkan data dari tahun 2021 hanya 2 kasus, tahun 2022 hanya 6 kasus, untuk tahun ini mencapai puluhan kasus, dan paling banyak di Agustus sehingga totalnya 76 kasus,” ucap Kepala Puskesmas Ketapang II Setyo Purwanto kepada wartawan media siber gerbang desa saat berada di Desa Bangkuang Makmur, baru-baru ini.
Dia menilai, peningkatan jumlah kasus selama Januari-September 2023 ada beberapa faktor, salah satunya lingkungan tidak bersih misalnya terdapat tumpukan sampah dan dibiarkan, atau saluran drainase tidak lancar, sehingga menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti.
“Saya tidak menyebutkan bahwa paling banyak penyebaran demam berdarah ada dilingkungan sekolah dan rumah, sebab, menurut datanya yang terkena DBD itu rata-rata anak usia sekolah mulai dari 12-15 tahun,” tegas Setyo.
Guna memberikan pengetahuan tambahan kepada masyarakat maupun yang terkait, Puskemass Ketapang II akan menggadakan kegiatan lintas sektor. Tujuan kegiatan ini, menurutnya, untuk mengetahui apa saja perkembangan dan persoalan kesehatan dimasyarakat dan akan dicarikan solusinya secara bersama-sama.
“Sekali lagi saya tidak menyebutkan penularan DBD kebanyakan dilingkungan sekolah. Nantinya, pada saat kegiatan Lintas Sektor kami akan undang sekolah mulai dari jenjang SD, SMP dan SMA/SMK khususnya yang ada di wilayah Puskesmas Ketapang II,” janji Setyo.
Terkait titik-titik rawan terjadinya penyebaran virus dengue penyebab penyakit demam berdarah, tambah dia, Puskemas Ketapang II sudah bermohon kepada Dinas Kesehatan Kotim agar supaya melakukan pengasapan (fogging). Sejauh ini, kata Setyo, apa yang diusulkan tersebut sudah terlaksana.
“Kami harapkan pada saat kegiatan Lintas Sektor nya kasus DBD bisa ditanggulangi dengan baik dan secara bersama-sama terutama untuk tahun akan datang,” pungkasnya. (fin)