GERBANGDESA.COM SAMPIT – Terowongan Nur Mentaya Sampit, tidak hanya dimanfaatkan masyarakat untuk berjualan makanan dan minuman. Selain itu, dijadikan sebagai tempat bersantai ria bersama teman maupun keluarga tercinta.
Disisi lainnya, terowongan yang menggunakan Penerangan Jalan Umum (PJU) berbentuk tiang melengkung juga sebagai jalan lintas trans kalimantan.
Alhasil, ketika sedang duduk-duduk santai di bawah lampu PJU tersebut, acap kali mendengar suara kendaraan terutama R2 dan R4 yang menggunakan knalpot brong. Namun sampai sekarang belum ada razia dari pihak Polantas setempat
“Hampir setiap malam di terowongan nur mentaya dijadikan ajang kebut-kebutan, apalagi yang pakai knalpot dimodif nyaring, bikin telinga sakit,” kata salah seorang pengunjung Asmad saat dibincangi wartawan media siber gerbang desa, kemarin.
Dia menyebutkan, R2 atau sepeda motor yang sering bersuara bising melintasi terowongan nur mentaya adalah keluaran lama seperti RX King dan F1.
“Bapak polantas harus sering-sering razia, karena motor keluaran lama itu kebanyakan mati pelat dan pajak, bahkan pengendaranya juga saya lihat sering tanpa pakai helm,” sarannya.
Untuk itu, dirinya mewakili para pengunjung maupun pedagang di sekitar Nur Mentaya meminta Polantas Sampit untuk segera menertibkan kendaraan berknalpot brong.
“Terowong Nur Mentaya ini sudah bising dengan adanya kendaraan berknalpot brong baik untuk sepeda motor, pikap bahkan truk,” tutupnya mengakhiri perbincangan.
Sementara itu, salah seorang penjual kuliner Wati mengharapkan Kecamatan Baamang atau dinas terkait mengatur pengeras suara yang ada di warung kuliner.
“Kalau sudah lagi karaokean, setelan volume sampai full, luar biasa kerasnya, kasihan kami yang tidak pakai pengeras suara,” harapnya. (2d/fin)