3 Yayasan Sambut Harta Hibah Anang Sulaiman, Pengusaha Walet Wafat Usia 78 Tahun

221
Proses pemakaman H Anang Sulaiman.

GERBANGDESA.COM SAMPIT – Belum genap 100 hari wafatnya Anang Sulaiman pada 30 April 2025, sudah mulai santer terdengar isu di masyarakat bahwa seluruh harta kekayaan miik almarhum akan dikuasai sepenuhnya oleh pihak keluarga.

Isu itupun ditepis langsung oleh keponakan Anang Sulaiman, H Khairil Anwar mantan Kepala Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

“Harta kekayaan milik almarhum seperti gedung walet termasuk aset lainnya akan diwakafkan ke yayasan,” ucap Khairil kepada wartawan, kemarin.

Dijelaskannya, semasa hidup H Anang Sulaiman dikenal sebagai pengusaha walet, gedung walet yang dibangun jumlahnya puluhan unit. Paling banyak ada di wilayah Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS) yang menjadi sentral pembangunan tempat tinggal walet untuk bersarang dan berkembangbiak.

BACA JUGA:  Ini Daftar Pilkades 5 Desa dan Nama Calon Kades di Pulau Hanaut

“Kalau tidak salah, jumlahnya yang diwakafkan ada 10 gedung walet, terutama yang masih produksi, hasilnya untuk pengembangan yayasan,” ujar Khairil yang pernah menjabat sebagai Kankemenag Kotim kurang lebih 2 tahun 6 bulan ini.

Ia menyebutkan, almarhum sempat mendirikan tiga yayasan yang bergerak di bidang pendidikan dan keagamaan. Nama yayasan tersebut yakni, Al-Madaniyah, Al-Ibrahimiyah, dan Al-Sulaimaniyah.

“Yayasan Al-Madaniyah didirikan tahun 2011 jenjang pendidikan yang dibuka mulai TK, SD, SMP dan SMA, bahkan telah dibuka juga Tahfid Quran dengan jumlah sekitar 100 santriwan dan satriwati,” kata Khairil Anwar yang sekarang menjabat sebagai Kankemenag di Kabupaten Katingan.

BACA JUGA:  Gema 1 Muharram 1446 H di Desa Rawa Sari, Simak Tausiyah Ustaz Noval Mubarak

Sementara itu, H Juhdiansyah yang merupakan cucu H Anang Sulaiman membenarkan bahwa harta kekayaan milik almarhum diwakafkan untuk pembangunan dan pengembangan tiga yayasan.

“Kalau tidak salah jumlahnya 34 yang diwakafkan kepada yayasan, harta itu tidak hanya dari hasil penjualan sarang walet bahkan ada aset lainnya seperti ruko baik yang ada di Samuda maupun di luar kecamatan,” kata H Ijuh panggilan akrapnya.

Untuk diketahui, H Anang Sulaiman lahir di Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kotim, Kalteng. Meninggal pada usia sekitar 78 tahun dan dikebumikan disamping tempat tinggalnya Jalan Partoe Muksin, Kelurahan Basirih Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS), Samuda. (fin/fin)