JAKARTA, gerbangdesa.com – Guna meningkatkan kualitas perangkat desa dan jumlah sarjana desa, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengajak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mengadopsi program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Desa.
Dia menilai bahwa program tersebut memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi perangkat desa maupun aktivis desa untuk menikmati pendidikan yang lebih tinggi lagi di jenjang sarjana.
“Program RPL Desa telah diadopsi di dua kabupaten yakni, Blora dan Bojonegoro. Sekitar 900 perangkat desa telah mengikuti program tersebut,” ucap Mendes Abdul Halim di Jakarta yang dilansir melalui laman kemendesa.go.id, Rabu 3 Mei 2023.
Dia juga mengungkapkan, Kemendes PDTT telah mengadakan kerja sama dengan universitas negeri seperti Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Negeri Surabaya.
“Dua kampus itu akan menjadi tempat belajar para peserta program RPL Desa,” ujar Gus Halim sapaan akrab Abdul Halim Iskandar.
Ada beberapa program studi disediakan diantaranya, Administrasi Negara, Administrasi Publik, Manajemen, Sosiologi, Pendidikan Sosiologi, Pendidikan Luar Sekolah, dan Akuntansi untuk jenjang sarjana.
Sedangkan untuk pascasarjana menyediakan program studi Agribisnis, Ekonomi Pertanian, Teknologi Pendidikan, Sosiologi, Penyuluhan Pembangunan, Teknik Sipil, Pengelolaan SDA dan Lingkungan.
Jumlah kampus penyelenggara untuk jenjang pascasarjana yang berjalan adalah Universitas Brawijaya dan Universitas Sebelas Maret. Jumlah kampus ini diprediksi terus bertambah. (*/fin)