GERBANGDESA.COM MAKASSAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) memprogramkan siap budidaya pisang cavendish. Tanaman ini dianggap sangat menguntungkan bagi masyarakat. Pasalnya, pisang cavendish adalah tanaman bisnis yang sangat berkualitas dan untungnya ratusan juta per hektar.
Program strategis gubernur ini terungkap pada saat Diskusi Forum Corporate Social Responsibility (CSR) bersama Pj Gubernur Sulsel, di Pelataran Inninawa Rujab Gubernur Sulsel, Rabu 15 November 2023, malam.
Ketua Umum Forum CSR Sulsel, La Tunreng mengatakan, Perbankan siap membantu dalam hal pembiayaan, dan di hilir pasarnya sudah siap.
“Sudah jelas skemanya, sudah ada bank sebagai sumber pembiayaan, sudah ada pengusaha yang akan membeli, dan ada OJK yang mengawasi, ada kami (Forum CSR) juga yang menyediakan bibitnya,” ucap La Tunreng yang dikutip dari sulselprov.go.id, Jumat 16 November 2023.
Menurut La Tunreng, pihaknya sudah mempertimbangkan banyak hal, sehingga berani mendukung program budidaya pisang cavendish tersebut. Dengan adanya keterlibatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga perbankan, artinya sudah melewati perhitungan yang sangat matang dari segi bisnis.
“Ini program jelas dan aman sekali, baik bagi petaninya maupun bagi dunia perbankan. Apalagi untuk ekonomi masyarakat dan daya beli masyarakat nantinya. Jadi kalau sudah bagus ekonomi masyarakat, itu akan menjadi penyebab kenaikan pengambilan kredit masyarakat dan tentu daya beli masyarakat,” katanya.
Untuk itu, lanjut La Tunreng, seluruh perusahaan tidak perlu ragu untuk menyalurkan CSR kepada Pemprov Sulsesl. Sebab, kata dia, ini program peningkatan kualitas ekonomi masyarakat yang diinisiasi Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin. Pemerintah juga bekerjasama dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar untuk pengembangan bibit pisang cavendish tersebut.
Sementara itu, Pengusaha Pisang Cavendish, Rio Airlangga, menjelaskan, pihaknya selain membimbing langsung proses penanaman, pemeliharaan dan pengadaan bibitnya, juga telah menyiapkan tiga skema pasar pasca panen pisang cavendish tersebut. Sebagai offtaker atau pemasok kebutuhan industri, pihaknya fokus penyelesaian target penanaman di lahan 500.000 hektar yang ada di kabupaten kota se-Sulsel.
“Saya optimistis marketnya masih menjanjikan untuk kebutuhan pisang. Saya akan lebih fokus pada pisang di Provinsi Sulawesi Selatan,” janji Rio.
Sedangkan untuk pemasaran, lanjut Rio, pihaknya sudah menyediakan tiga skema. Pertama pasar lokal, kedua pasar industri, dan ketiga pasar ekspor ke 65 negara tujuan. Termasuk Arab Saudi yang sudah melakukan MoU belum lama ini untuk ekspor pisang cavendish tersebut.
“Masyarakat kita akan merasa diuntungkan dengan budidaya pisang ini. Karena ini dari segi ekonominya satu hektar bisa menghasilkan sampai Rp300 juta. Dari segi pasar, saya jaminannya. Ini sudah ada perbankan dan OJK yang mengawasi,” tutupnya. (*)