JAKARTA, gerbangdesa.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan profesi keuangan sangat penting karena akan menentukan kondisi perekonomian. Profesi keuangan harus memiliki kompetensi dan integritas yang sesuai.
Sri Mulyani mengatakan, profesi keuangan bisa menjadi sumber masalah jika yang bersangkutan tidak kompeten. Oleh karena itu, penting bagi profesi keuangan untuk mempertahankan kompetensi dan integritas profesional.
“Begitu profesi keuangan jadi sumber masalah, entah karena tidak becus, tidak becus bahasa pergaulannya, atau bahkan lebih kasar lagi bodohnya tapi berpredikat profesional, ini bahaya. Sama seperti kita punya mobil, bus, atau pesawat terbang, yang mengemudi tidak bisa mengemudi, kita semua dalam bahaya,” ujarnya pada pembukaan Kementerian Keuangan 2023 di Pusat Keuangan Jakarta. /7/2023).
Meski begitu, Sri Mulyani mengatakan, profesional keuangan yang kompeten dan terlalu pintar juga bisa menangkap peluang hanya untuk mendapatkan keuntungan. Inilah yang terkadang menguji integritas mereka.
“Orang pintar berbeda dengan orang b*go. Orang pintar melihat setiap peluang, di mana integritas menjadi ujian. Anda tergiur dan mengorbankan profesionalitas dan etika karena melihat peluang,” ujarnya.
Menurut Sri Mulyani, profesi keuangan tidak boleh buta terhadap kondisi global yang menghadapi berbagai guncangan seperti pandemi. Bendahara negara mengingatkan bahwa pandemi COVID-19 tidak akan menjadi yang terakhir.
“Kalau pandemi ini terulang, saya harap profesi keuangan mempelajari episode pandemi tiga tahun dari aspek keuangan, apa risikonya, konsekuensinya dan kemudian pada akhirnya rekomendasi dari para profesional akuntan, aktuaris dan segala sesuatu untuk menularkan ketika terjadi guncangan pandemi, langkah-langkah harus diambil dari sektor keuangan, itu sangat diperlukan,” imbuhnya.
Terkait risiko perubahan iklim, Sri Mulyani menyarankan para profesional keuangan mengambil tiga langkah untuk memahaminya. Karena resiko dampak dari kejadian tersebut sangat tinggi.
“Saya berpesan untuk perubahan iklim, profesi keuangan itu yang mengedepankan tiga langkah, menjelaskan risiko agar pembuat kebijakan korporasi, sektor keuangan, bank, asuransi, pensiun, pasar modal pemerintah, kita bisa mengantisipasi risiko dan kemudian kalau tidak disiapkan akan seperti ini, nilai aset bisa naik, turun atau ada korban,” jelas Sri Mulyan.
“Oleh karena itu, profesi keuangan sangatlah penting. Anda perlu menempuh tiga langkah untuk memahami konstelasi dunia. Belum lagi risiko digital, belum lagi risiko geopolitik,” tambahnya. (*/ary)
sumber : detik.com