GERBANGDESA.COM SAMPIT – Wilayah selatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng) ada 4 desa yang dianggap terdapat anak mengalami stunting dengan jumlah angka tinggi.
Untuk mengurangi tingginya angka stunting tersebut, peran kader posyandu dan Kader Pembangunan Manusia (KPM) di empat desa tersebut diperkuat. Salah satu langkahnya adalah memberikan pembinaan.
“Peran kader, baik itu kader posyandu dan KPM yang ada di setiap desa dalam penyelenggaraan posyandu sangat besar, karena selain sebagai pemberi informasi kesehatan dan lain-lain di masyarakat, juga sebagai penggerak masyarakat untuk datang ke posyandu dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat,” ucap Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Raihansyah yang dibacakan Kepala Bidang PMD Nur Zubaidah pada saat Pembinaan Kader Posyandu Lokus Stunting di Aula Kecamatan Pulau Hanaut, Rabu 8 November 2023.
Menurutnya, hal tidak kalah pentingnya adalah peran kader yang sangat strategis diperlukan saat ini yaitu, melakukan upaya untuk pencegahan dan penurunan angka stunting.
Bahkan, lanjutnya, diperkuat lagi dengan Surat Keputusan Bupati Kotawaringin Timur Nomor : 188.45/0176/HUK-Bappelitbangda/2022 tanggal 12 Mei 2022 tentang penetapan desa lokus intervensi penurunan stunting terintegrasi Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun 2023 terdapat 21 desa dan 1 kelurahan desa lokus stunting yang tersebar di 13 kecamatan.
“Jadi, Kotim ini masih ditetapkan oleh pusat sebagai kabupaten yang memiliki angka stunting yang cukup tinggi di Kalteng,” tegas Zubaidah dihadapan yang hadir pada kegiatan tersebut.
Guna mengurangi angka stunting itu, tambahnya, DPMD Kotim mengadakan pembinaan kader posyandu maupun KPM terutama desa lokus stunting yang diharapkan nantinya bisa bekerja sama dalam kegiatan posyandu dan mencari balita yang belum ditimbang dan terpantau kesehatannya di masyarakat.
“Harapan kedepannya, anak yang stunting dan gizi buruk tidak ditemukan lagi di desa dan pada akhirnya diharapkan angka stunting yang ada di wilayah Kotim tercinta ini menurun,” harapnya.
Sekedar diketahui, empat desa yang dianggap lokus stunting diantaranya, Desa Babaung dan Desa Bapinang Hilir Kecamatan Pulau Hanaut, Desa Basawang Kecamatan Teluk Sampit dan Desa Bagendang Tengah Kecamatan Mentaya Hilir Utara.
Sedangkan narasumber Pembinaan Kader Posyandu Lokus Stunting yakni, DPMD Kotim, Dinas Kesehatan Kotim dan Badan Penelitian dan Pembangunan Daerah (Bapelitbangda) Kotim. (fin)