GERBANGDESA.COM SAMPIT – Puluhan warga Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, melakukan demontrasi terhadap kepala desanya.
Aksi berlangsung damai itu dilakukan di balai pertemuan masyarakat desa sekitar pukul 14.00 WIB, Kamis (10/10/2024).
Informasi dihimpun gerbang desa. Pendemo itu menuntut kepala desa ujung pandaran, Taufik, lantaran diduga telah menyelewenangkan dana lahan milik masyarakat.
Awalnya, lahan milik masyarakat itu dijual kepada perusahaan dan telah dilakukan pembayaran. Namun dari hasil pembayaran tidak pernah dibagikan kepada pemilik lahan.
“Kami sudah berusaha untuk menanyakan kepada kepala desa, namun kantor desa selalu tutup,” ucap salah seorang warga desa saat dihubungi wartawan media siber gerbang desa dan meminta namanya tidak dipublikasikan.
Ia kemudian menceritakan bahwa ada 700 kepala keluarga desa ujung pandaran yang menanti uang tranfer tersebut. Akan tetapi, sangat terpaksa harus menelan pil pahit lantaran tidak ada keterbukaan dari kepala desa.
“Kami dijanjikan jika sudah dibayar oleh perusahaan, duit akan secepatnya ditransfer ke rekening bank, faktanya, sampai kami demo pada hari ini tidak ada kejelasannya,” keluhnya.
Disamping itu, kades itu juga diduga telah menyelewenangkan dana untuk disetor ke masjid Quba Ujung Pandaran. Besaran uangnya sekitar Rp50 juta. Realitanya hanya Rp8 juta yang telah disetorkan.
“Pada saat pilkades, saya memilih dia dan berharap desa ini lebih bagus lagi ke depannya, nyatanya bisa jadi begini, tertutup,” ujarnya dengan nada kesel.
Ia juga menyebutkan bahwa pada saat mediasi kades menjanjikan akan terbuka terhadap permasalahan yang terjadi di desanya. Namun janji tersebut tidak pernah ditepati.
“Katanya terbuka, buktinya tetap tertutup, bahkan kantornya juga tertutup,” pungkasnya.
Sementara itu, Camat Teluk Sampit Asyari saat dikonfirmasi wartawan gerbang desa melalui via telepon belum bisa terhubung dan hanya terdengar nada tut, tut, tut. (2d/fin)