Selasa, Februari 18, 2025

Dampak Debu Jalanan, Pedagang di Desa Luwuk Ranggan Km 42 Tutup Total

Date:

Share post:

SAMPIT, gerbangdesa.com – Sejumlah penjual dan pedagang di sekitar area peningkatan jalan poros di jalan Km 42 di Desa Luwuk Ranggan, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng), terpaksa tutup.

Penyebabnya, sejak akhir April hingga Juli 2023 ada pengerjaan proyek jalan trans lintas kabupaten itu belum dikerjakan sepenuhnya dan hanya sebatas penimbunan. Hal itulah, menimbulkan debu jalanan sehingga penjual dan pedagang memilh tutup total.

“Iya, banyak yang tutup seperti penjual sate, warung makan, pedagang sembako, penjual bakso, konter, dan bengkel. Mereka itu tutup karena debu jalanan yang ditimbulkan dari pengerjaan proyek,” ucap Ketua RT 01 RW 01 Sugianur kepada wartawan media siber gerbang desa saat berada di Kantor Desa Luwuk Ranggan, Senin 31 Juli 2023.

BACA JUGA:  Posyandu Desa Patai Gelar Lomba Balita Sehat - GerbangDesa.Com

Dia menjelaskan, tutupnya para penjual dan pedagang itu dikarenakan debu jalanan yang ditimbulkan kendaran melintas, sedangkan penyiram tidak maksimal.

“Kurang dilakukan penyiraman dan itu pun sudah dibantu warga yang tinggal di sekitar pembangunan jalan, mereka menggunakan dana pribadi,” ujar Sugianur waktu itu didampingi Ketua RW 01 Zainal Abidin.

Zainal membenarkan bahwa sejak Mei 2023 sejumlah penjual dan pedagang tutup lantaran debu jalanan yang sangat jarang dilakukan oleh pekerja lapangan.

“Penyiraman jalan itu hanya menggunakan pikap, sepengetahuan kami umumnya pakai truk tangki berkapasitas 5000 liter. Tapi, ini beda ya?,” tanya dia.

BACA JUGA:  7 Desa di Kotim Berstatus Desa Mandiri

Tutupnya sejumlah penjual dan pedagang di sekitar proyek peningkatan jalan trans kalimantan Tjilik Riwut Km 42, tambah Zainal, secara otomatis telah merugikan masyarakat karena tidak ada income lantaran tutup dalam beberapa minggu.

“Kami rugi tidak hanya secara materi bahkan dari segi kesehatan, karena tiap hari kami menghirup udara tidak sehat yakni debu jalanan,” keluhnya.

Sementara itu, Kepala Desa Luwuk Ranggan Ardina menambahkan, pihaknya sudah berupaya bermohon kepada pemenang tender di area jalan 42 agar secepatnya dilakukan pengaspalan.

“Kami sudah memanggil kepala proyek supaya segera digarap karena sudah tiga bulan terkesan dibiarkan. Dampaknya, warga kami yang ada di area pembangunan jalan tersebut,” ujarnya. (2d/fin)

Artikel Lainnya

Desa Sungai Batang: Menuju Kemandirian Pangan dengan Kaka Mapan

GERBANGDESA.COM MARTAPURA BARAT - Desa Sungai Batang, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, telah dicanangkan sebagai desa...

MK Tanyakan Mengapa Usia Minimum Capres dan Cawapres Harus Turun ke 35 Tahun

JAKARTA, gerbangdesa.com - Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Saldi Isra mempertanyakan mengapa batas usia minimum calon presiden dan...

Kades Penyaguan dan BPD Sepakat Gunakan Tambahan DD untuk Tiga Kegiatan Ini

GERBANGDESA.COM SAMPIT - Pemerintah Desa Penyaguan, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, telah mendapatkan tambahan Dana...

Lapas Sampit Sediakan Area Bermain Anak untuk Keluarga Pengunjung

GERBANGDESA.COM SAMPIT - Salah satu upaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sampit Kantor Wilayah...
error: Content is protected !!