GERBANGDESA.COM PONOROGO – Seorang bocah umur sekitar 10 tahun telah menjadi korban keganasan gigitan nyamuk aedes aegypti di Ponorogo, Jawa Timur, Selasa 12 Maret 2024.
Korban jiwa terkena Demam Berdarah Dengue (DBD) itu dinyatakan meningal dunia saat menjalani perawatan di ruang intensive care unit (ICU) RSUD dr Harjono, Ponorogo.
Dilansir dari Jawa Pos. Pasien DBD asal Kecamatan Siman tersebut mengalami dengue shock syndrome (DSS).
Dr. Eko Jaenudin, dokter spesialis anak RSUD dr Harjono, menjelaskan bahwa DSS merupakan tingkatan paling parah dalam siklus DBD.
Kondisi itu diketahui sejak pasien masuk ke IGD sekitar pukul 16.03 WIB hari Selasa lalu.
Pasien tersebut mengalami gejala berat, seperti tubuh dingin, muntah darah segar, kejang, hingga sesak nafas.
Sempat mendapatkan perawatan intensif, sayangnya nyawa bocah tersebut tak tertolong.
“Kondisi pasien memburuk dan meninggal dunia,’’ kata dia.
Eko menambahkan kasus DBD mengalami lonjakan dalam tiga pekan terakhir. Hingga Rabu (13/3) kemarin, 13 anak masih menjalani perawatan di RSUD dr Harjono.
Rentang usia pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit pelat merah itu variatif. Mulai pasien usia antara 3-13 tahun.
“Masyarakat perlu perhatikan, gejala demam 2-7 hari, pusing, nyeri sendi, mual, harus segera cari pertolongan medis, agar segera dicek laboratorium,’’ jelasnya.
Kabid Humas RSUD dr Harjono Sugianto membeberkan 55 pasien DBD dirawat selama Januari. Perinciannya, 7 anak antara 3-13 tahun, serta 48 pasien dewasa.
Sementara, di Februari lalu, 36 anak dan 108 pasien dewasa dirawat kurun waktu sebulan. Pun, hingga minggu kedua Maret ini, 41 anak serta 49 pasien dewasa ditangani petugas medis.
“Ada peningkatan signifikan akhir-akhir ini,’’ ungkapnya sembari menyebut pasien tertangani baik. (*)