GERBANGDESA.COM SAMPIT – Guna mengetahui sejauhmana perkembangan seni dan budaya di Kotawaringin Timur, Dewan Adat Dayak Kabupaten setempat menggelar Festival Tari Kreasi Dayak & Lawang Sakepeng, 7-9 September 2024.
Kegiatan perdana itu diikuti sekitar 33 sanggar terdiri dari 17 pencak silat dan 16 tari tersebar di tiga kecamatan. Festival dipusatkan di Citimall Sampit.
Ketua Umum DAD Kotim Halikinnor mengatakan, tiap ada acara kesenian tari dayak sering ditampilkan namun belum pernah di festivalkan.
“Hari ini, DAD Kotim pertama kali mengadakan lomba Tari Kreasi Dayak dan Lawang Sakepeng, dan ini akan jadi agenda,” ucap Halikin usai membuka kegiatan, Sabtu 7 Agustus 2024.
Halikin yang juga sebagai Bupati Kotim ini menginginkan agar tari dayak tetap dilestarikan. Alasannya, menurutnya, seperti Bali melestarikan tari kecak yang hingga kini masih dilestarikan bahkan dikenal sampai mancanegara.
“Kita ini punya banyak tarian tradisional dan tidak kalah menariknya dengan tari daerah lain,” tegas mantan Sekda Kotim ini.
Melalui DAD Kotim inilah, tambahnya, seni dan budaya dayak tetap dilestarikan karena merupakan salah satu warisan leluhur yang patut dijaga dan dipertahankan.
“Saya selaku Ketua Umum DAD Kotim sangat bangga dan haru, saya mengajak seluruh masyarakat untuk mempertahankan dan melestarikan kesenian yang kita miliki ini, pesan saya, kalau perlu lebih kreatif lagi,” pesannya.
Sementara itu, Ketua Panitia M Tjumbi Anwar melaporkan bahwa sebanyak 33 sanggar yang telah mendaftar dan jumlahnya dibatasi.
“Jika kita libatkan seluruh sanggar, totalnya di atas 33 sanggar, yang mendaftar ini hanya tiga kecamatan yakni, MB Ketapang, Baamang dan Kota Besi,” ujarnya yang juga menjabat Wakil Ketua IV DAD Kotim ini.
Melihat antusias peserta cukup tinggi, tambahnya, Festival Tari Kreasi Dayak & Lawang Sakepeng tahun 2024 akan digelar kembali tahun depan.
“Keterbatasan anggaran sehingga kami batasi jumlah pesertanya, tahun depan kegiatan ini akan dilanjutkan dan lebih meriah lagi,” pungkasnya. (fin/fin)