GERBANGDESA.COM GIANYAR – Pemerintah Desa Lodtunduh, Ubud, Gianyar, Bali, bersama adat maupun dinas setempat, terus berupaya melestarikan dan membangkitkan kembali potensi desa yang hampir punah.
Salah satunya, habitat keker atau biasa disebut ayam hutan Bali, karena di kawasan desa ini sudah sangat jarang ditemukan. Keker Bali memiliki corak hitam kehijauan yang memikat.
Perbekel Desa Lodtunduh, I Wayan Gunawan, mengatakan Desa Lodtunduh masih memiliki hutan yang kini dipusatkan sebagai Desa Wisata Alas Harum.
Ia menjelaskan bahwa Alas Harum sebagai tempat pengembangan tanaman sayuran, pemeliharaan ikan, hingga dikembangkan sebagai habitat keker Bali atau ayam hutan Bali.
“Saat ini sedang proses pembangunan panggung baru lagi di area Alas Arum dengan bentuk menyerupai keker Bali, untuk menunjukkan identitas Lodtunduh adalah pusatnya habitat keker Bali di Kabupaten Gianyar,” kata Gunawan kepada detikBali, Minggu (31/3/2024).
Gunawan menuturkan saat ini keker Bali masih tetap ada tapi tidak sebanyak zaman dulu. Namun, keker Bali akan dikembangkan lagi di Alas Arum dengan tujuan penangkaran untuk mengembalikan habitat alaminya.
“Konsep kepercayaan kami di sini, keker Bali ini merupakan ancangan atau pasukan dari Ida Sesuhunan warga. Sehingga akan tetap ada ke depan, namun untuk tujuan wisata, keker akan kami lestarikan kembali,” imbuhnya.
Selain alasan unsur alam lain, habitat keker di Lodtunduh karena di tempat ini memiliki sungai yang masih lestari dan masih ada ikannya. “Jika monyet ada di Monkey Forest, namun untuk keker pengunjung nanti bisa langsung ke sini,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, Desa Lodtunduh memiliki luas 627 hektare dan memiliki 11 banjar dinas. Desa ini memiliki empat desa pakraman di antaranya Desa Pakraman Silungan, Desa Pakraman Lodtunduh, Desa Pakraman Mawang, dan Desa Pakraman Gelogor. Serta 14 organisasi subak.
Sumber : detik bali