GERBANGDESA.COM SAMPIT – Kondisi jalan menuju lahan pertanian di wilayah Kelurahan Kota Besi Hilir, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, rusak parah. Dampaknya, para petani terpaksa mengangkut hasil pertaniannya menggunakan perahu.
Keluhan disampaikan oleh Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Kota Besi Hilir Mahbub Sunadi pada saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2026 Tingkat Kelurahan di Kecamatan Kota Besi, baru-baru ini.
Mahbub menjelaskan, di Kelurahan Kota Besi Hilir masih terdapat petani aktif menggarap lahannya seperti tanaman hortikultura dan padi. Namun, kondisi infrastruktur jalan usaha tani apalagi pada saat musim penghujan berubah menjadi kubangan lumpur.
“Kata petani, mereka terpaksa menggunakan perahu membawa hasil pertanian, diterjang gelombang perahu tenggelam,” ujarnya.
Solusinya, lanjut Mahbub, para petani telah mengusulkan melalui Musrenbang tingkat Kelurahan Kota Besi Hilir agar jalan usaha tani tersebut ditimbun dan pemasangan box culvert karena merupakan salah satu biang keroknya terjadinya banjir di area pertanian.
“Kelompok tani mengusulkan penimbunan jalan dan box culvert supaya mereka bisa membawa hasil pertanian tidak lagi melalui sungai melainkan jalur darat,” katanya.
Berdasarkan data yang diterima, tambah Mahbub, jalan usaha tani yang diminta penimbunan itu lebar jalan 4 meter, sedangkan box culvert yang diusulkan sebanyak 3 titik lokasi.
“Intinya, Poktan di wilayah Kota Besi Hilir tidak hanya mengusulkan penimbunan jalan usaha tani, box culvert, ada juga mengusulkan hand tractor dan alat perontok padi,” pungkasnya.
Sementara itu, Lurah Kota Besi Hilir Rahman menjelaskan bahwa Musrenbang tingkat kelurahan ini merupakan momentum penting bagi masyarakat untuk mengusulkan berbagai aspirasi pembangunan.
“Kami harapkan, setiap ada Musrenbang tingkat kelurahan jangan pernah bosan untuk mengusulkan, karena kita tahu usulan skala prioritas mana yang akan direalisasikan,” sarannya. (fin/fin)