GERBANGDESA.COM SAMPIT – Selama empat hari jaringan internet di Desa Bapinang Hilir Laut, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng), mati total.
Menghilangnya jaringan internet di wilayah desa itu, diduga karena baterai pengisian untuk pemancar signal rusak. Kemungkinan disebabkan suplai listrik PLN di wilayah Pulau Hanaut selama bulan suci Ramadan sering mati, sehingga berdampak pada baterai tersebut.
“Kami dari pemerintah desa sudah berupaya untuk menghubungi teknisinya, tapi mereka masih sebatas planing (rencana), sudah empat hari ini tim teknisi belum juga datang,” ujar salah seorang Perangkat Desa Fauzan melalui pesan singkat yang diterima redaksi media siber gerbang desa, Selasa 9 April 2024.
Hilangnya jaringan internet di Desa Bapinang Hilir Laut yang merupakan sentral, berdampak pada pengguna di desa tetangga, seperti Desa Bantian dan Desa Hantipan Kecamatan Pulau Hanaut.
“Sampai hari selasa ini, belum ada tim teknisi yang datang ke desa, padahal besoknya (rabu) sudah Lebaran, ini sudah jelas mengecewakan kami sebagai pengguna internet,” keluhnya.
Meskipun jaringan internet yang menggunakan tower telekomunikasi di dekat Kantor Desa Bapinang Hilir Laut, mati total. Pengguna seluler lainnya masih bisa mengakses internet di dekat sungai Mentaya.
“Jaringan internet di pusat desa ini sudah mati total, kecuali ke dermaga pelabuhan untuk mencari sinyal, itu pun jaraknya jauh,” katanya.
Yang menjadi keluhan utama para pengguna jaringan internet, tambah Fauzan, bagian teknisi sudah diinformasikan masih belum juga datang dan terkesan pemberi harapan palsu (PHP) kepada pemerintah desa.
“Kasihan warga kami yang mau silaturahmi menghubungi keluarga namun terkendala internet mati total,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Bapinang Hilir Laut Kadriansyah belum bisa dikonfirmasi terkait jaringan internet di desanya mati total.
Untuk diketahui, berdirinya tower telekomunikasi di Desa Bapinang Hilir Laut Kecamatan Pulau Hanuat, berkat sebuah program Pengadaan Sinyal Sasaran Desa Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Bantuan itu langsung dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI pada tahun 2021. (fin/fin)