JAKARTA, gerbangdesa.com – Saat mengajak anak, keluarga, atau teman ke kolam renang, tak jarang orang menyiapkan berbagai makanan untuk disantap sambil atau setelah berenang. Namun, pernahkah Anda mendengar anjuran untuk tidak berenang setelah makan dan menunggu setidaknya satu jam? Apa bahaya berenang setelah makan?
Berenang dengan perut kenyang tidak berpengaruh signifikan terhadap kemampuan berenang. Karena biasanya saat kenyang, darah mengalir ke perut untuk membantu pencernaan. Itu tidak menyebabkan hilangnya kekuatan otot atau kemampuan menenggelamkan seseorang yang bisa berenang dengan baik.
Namun, perut yang kenyang bisa menyebabkan kram jika Anda terlalu bersemangat berenang setelah makan. Namun kematian akibat berenang setelah makan sangat rendah, sehingga kemungkinan tenggelam setelah makan dengan perut kenyang juga sangat rendah.
Karena secara umum, belum ada bukti atau penelitian yang menunjukkan bahwa berolahraga setelah makan itu berbahaya. Berolahraga terlalu intens hanya dapat mengalihkan aliran darah dari organ pencernaan ke kulit dan otot lengan dan kaki. Ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan membuat Anda merasa mual.
Jadi, apakah baik berenang setelah makan?
Nyatanya, tidak hanya berenang saja, aktivitas berat apapun setelah makan bisa menyebabkan berbagai kondisi, masalah terkait, gangguan perut, mual dan muntah. Oleh karena itu, jika ingin berenang setelah makan, Anda harus melakukan gerakan pemanasan terlebih dahulu.
Lakukan pemanasan dengan intensitas rendah untuk menghindari kram perut. Ini karena berenang merupakan aktivitas yang diperbolehkan setelah makan, asalkan dilakukan dengan intensitas sedang. Untuk menghindari sakit perut, sebaiknya jangan melakukan gerakan renang atau pukulan yang terlalu intens.
Jika Anda makan terlalu banyak hingga perut Anda kenyang, tunggu beberapa saat hingga Anda merasa perut Anda sudah pulih dan Anda siap untuk berenang. Namun, jika Anda makan atau porsi makannya tidak terlalu banyak, berenang boleh-boleh saja asalkan memperhatikan beberapa poin pada penjelasan sebelumnya.
(*/ary)
dilansir dari: halodoc.com