GERBANGDESA.COM, JABAR – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor mengambil sampel air tercemar bahan bakar minyak (BBM) di Gunung Sindur. Selanjutnya sampel air tersebut akan dibawa ke Laboratorium Polri dan Pusat Lemigas untuk dilakukan pengujian.
“DLH akan mengambil sampel air yang diduga tercemar BBM di sumur warga dan minyak di SPBU milik SPBU 34.16317, untuk mengecek apakah minyak yang ada di air sumur warga sama dengan minyak di tangki ‘penyimpanan gas’. stasiun.” kata Kepala Bidang Penegakan Hukum dan Pengelolaan Limbah B3, DLH Kabupaten Bogor, Gantara Lenggana, dalam keterangannya, Sabtu (9/9/2023).
Sampel air tersebut akan dikirim ke Laboratorium Polri dan Pusat Lemigas untuk dilakukan pengujian, lanjutnya. Gantara mengatakan pihak SPBU sendiri bersama pemerintah kecamatan setempat sudah berkoordinasi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Hasil koordinasi di sana ternyata Pemkab, Polsek, Koramil, warga dan pihak SPBU 34.16317 sudah melakukan mediasi untuk mencari solusi, ujarnya. Secara terpisah, Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor M. Adam Hamdani mengatakan, masyarakat terdampak bisa meminta air bersih ke BPBD. Menunggu masalah polusi teratasi.
Selama proses penyelidikan, warga terdampak bisa mendapatkan air bersih dengan menghubungi langsung call center BPBD di 021-87914900 atau 021-87914800 atau nomor WhatsApp 081210109002. Bisa juga melalui lurah dan camat setempat. kata Adam.
Sebelumnya diberitakan, penanganan permasalahan pencemaran air bahan bakar minyak (BBM) di Gunung Sindur terus berjalan. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor akan melakukan uji laboratorium hari ini.
“Hari ini tim DLH turun ke lapangan untuk mengecek laboratorium sumur tersebut. Dengan begitu kita akan mengetahui apa saja yang terkontaminasi, apakah dari Pertalite atau Pertamax, atau misalnya ada solar,” kata Plt Kepala DLH Kabupaten Bogor. Bambam Setia Aji. saat dihubungi, Jumat (8/9).
Jika sumber kontaminan diketahui, reservoir dapat dimanipulasi. Sedangkan untuk pengecekan kebocoran, Bambam mengatakan pihaknya punya kewenangan sendiri. Nanti diketahui dari mana, dan dari situ bisa misalnya Pertalite, nanti akan diperiksa tangki sambungan pertalitenya seperti apa. Kalau lihat bocorannya saja dan sebagainya, Pertamina punya SOP sendiri untuk itu, katanya. dikatakan. dikatakan
“Jadi sepertinya nanti akan mereka laksanakan. Kita lihat prinsipnya saja apakah memang ada pencemarannya. Kalaupun terlihat dari bahan bakarnya, kita harus buktikan di laboratorium,” sambungnya. (*/ary)
sumber : detik.com