GERBANGDESA.COM KUBUTAMBAHAN – Pemerintah Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan bersama Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng mengadakan Gerakan Tanam Padi Gogo. Padi gogo itu ditanam serentak di atas lahan milik kelompok tani ‘Adi Nata’ Banjar Dinas Bantes desa setempat.
Terpilihnya Desa Bulian sebagai lokasi tanam padi gogo dalam rangka memasyarakatkan dan memotivasi petani untuk menanam padi gogo serta dalam rangka perluasan areal tanam ( PAT ) padi gogo untuk mendukung ketahanan pangan Nasional,
Dalam sambutannya, Kepala Distan Buleleng, Gede Melandrat menyampaikan bahwa Gerakan Tanam Padi Gogo ini merupakan langkah konkret untuk mengatasi keterbatasan lahan produktif dengan memanfaatkan lahan kering dan kritis.
“Hari ini kita bersinergi menanam padi gogo dengan harapan tiga hingga empat bulan ke depan dapat memanen hasilnya. Program ini dilaksanakan secara massal dengan melibatkan sekitar 300 peserta,” ujarnya dikutip dari bulelengkab.go.id, Rabu 18 Desember 2024.
Lebih lanjut Melandrat menjelaskan bahwa jenis padi gogo yang ditanam dalam kegiatan ini adalah Inpari 32, varietas unggul yang memiliki daya tahan terhadap kondisi lahan kering.
Menurutnya, Desa Bulian dipilih sebagai lokasi kegiatan karena telah memiliki pengalaman dalam budidaya padi gogo sebelumnya.
“Kami berharap Desa Bulian dapat menjadi contoh keberhasilan pemanfaatan lahan kering dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya, baik di Buleleng maupun di seluruh Indonesia,” harapnya.
Sementara itu, Sekretaris Camat Kubutambahan, Ketut Juni Ardana dalam kesempatan yang sama juga mengapresiasi kerja sama lintas sektor yang terjalin dalam kegiatan ini.
“Kami berharap program ini dapat mendorong semangat petani untuk terus berinovasi dan mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah,” katanya.
Gerakan Tanam Padi Gogo ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan di tengah keterbatasan lahan pertanian, tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
Dengan adanya pendampingan dari Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng dan para penyuluh, program ini diyakini dapat berjalan optimal hingga panen.
Kegiatan ini menjadi simbol komitmen bersama antara pemerintah daerah, petani, dan seluruh pihak terkait dalam mewujudkan ketahanan pangan melalui pemanfaatan lahan yang sebelumnya dianggap kurang produktif. (*)