GERBANGDESA.COM SAMPIT – Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) setiap tahun digelar, namun dianggap minim peserta terutama berasal dari desa.
Berkaca dari situlah, Bupati Kotim Halikinnor menginstruksikan kepada 17 Camat dan 168 Kepala Desa (Kades) untuk mengaktifkan Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek) ditiap desa.
“Kepada camat dan Kades untuk bisa mengaktifkan kembali Posyantek yang ada di kecamatan dan desa, sehingga bisa selalu berinovasi menciptakan teknologi tepat guna yang bermanfaat bagi masyarakat,” ucapnya pada saat memberikan sambutan pada pembukaan Inovasi TTG di Aula Jabal Rahmah, Gedung Sahati, Islamic Center Mesjid Wahyu Al-Hadi, Selasa 5 Maret 2024.
Halikin mengharapkn dengan diaktifkan kembali Posyantek akan muncul inovasi-inovasi teknologi tepat guna yang bermanfaat bagi masyarakat, dapat digunakan oleh desa dan juga mampu menghasilkan teknologi yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Inovasi TTG ini diselenggarakan tiap tahun mulai dari tingkat kabupaten, provinsi bahkan nasional. Hal ini tentunya memberikan peluang bagi masyarakat khususnya di desa untuk memunculkan hasil inovasi yang nantinya bisa dimanfaatkan secara luas,” ujar Halikin.
Dia jua sangat berharap lomba inovasi ini menjadi media terbuka bagi masyarakat umum untuk berkreasi dan berinovasi di bidang teknologi tepat guna.
“Lomba Inovasi TTG tingkat kabupaten ini juga memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada masyarakat umum, mahasiswa dan pelajar SMA dan SMK agar bisa berinovasi dengan mengoptimalkan sumber daya alam guna meningkatkan ekonomi yang pada akhirnya dapat memasyarakatkan teknologi untuk menambah budaya wirausaha,” harapnya.
Disamping itu, Halikin menekankan setidaknya untuk 2025 jumlah peserta yang mengikuti Lomba Inovasi TTG akan terus bertambang seiring dengan diaktifkannya Posyantek baik ada di kecamatan maupun desa.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kotim Raihansyah mengungkapkan bahwa jumlah peserta yang mengikuti lomba terdiri dari masyarakat umum, pelajar dan mahasiswa terutama yang ada diperkotaan.
“Tahun ini jumlah peserta peningkatan yakni, 23 alat yang diperlombakan, jika dibandingkan tahun sebelumnya hanya 11 alat yang diperlombakan,” katanya.
Raihansyah juga mengharapkan tahun depan jumlah peserta terus bertambah, sehingga lomba Inovasi TTG tingkat kabupaten akan terasa lebih ramai dengan berbagai inovasi dan hasil kreatifitas masyarakat. (fin/fin)