JATIM, gerbangdesa.com – Berdasarkan ratusan sekolah negeri, baik Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Jombang, Jawa Timur, terungkap bahwa jumlah guru tidak mencukupi untuk jumlah sekolah yang ada.
Jombang belum memiliki guru dan Jumlah kekurangan tersebut cukup signifikan, mencapai 2.214 guru. Jumlah ini untuk guru sekolah dasar dan menengah. “Kekurangannya sangat besar, ada sekitar 2.214 orang. Mereka guru SD dan SMP Negeri,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang Senen, Rabu, 19 Juli 2023.
Diakui Senen, untuk mengatasi hal itu, jam mengajar guru SD dan SMP Negeri di Jombang akhirnya ditambah. Langkah lainnya adalah percepatan pengangkatan pegawai Tata Usaha dengan Perjanjian Kerja atau PPPK. “Kegiatan belajar mengajar jangan sampai terputus. Jam (mengajar) ditambah agar proses pembelajaran bisa dilaksanakan. Selain itu, penunjukan PPPK juga dipercepat,” kata Senen.
Dalam catatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, jumlah SD di Jombang baik negeri maupun swasta mencapai 530 sekolah. Mengenai jumlah sekolah menengah negeri dan swasta di Jombang, ada sekitar 130 sekolah.
Diketahui, sejak Februari 2019, Bupati Jombang melarang pengangkatan honorer. Namun, guru dapat diangkat atas perintah direktur. Berdasarkan data yang dihimpun, pada Oktober tahun lalu, terdapat 3.472 guru tidak tetap atau GTT dan guru honorer atau PTT.
Di antara 3.472 itu merupakan guru honorer yang mulai mengajar sejak Februari 2019 dengan surat keputusan direktur sekolah. Serta pembimbing mulok dalam pendidikan Islam dan mulok agama. Guru yang diangkat dengan keputusan direktur tidak dapat dimasukkan dalam data dasar pendidik (dapodik).
Sedangkan gaji guru yang ditetapkan berdasarkan keputusan kepala sekolah hanya menggunakan dana BOSDA (Bantuan Operasional Sekolah Daerah). Karena namanya tidak tercantum dalam data pokok pendidik (dapodik), maka mereka juga tidak masuk dalam daftar pendaftar prioritas seleksi PPPK. (*/ary)
sumber : viva.com