GERBANGDESA.COM SUKABUMI – Sekitar 13 hektar lahan pertanian di Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, sengaja ditelantarkan oleh petani.
Alasannya, selama kemarau lahan itu akan mengalami kekeringan lantaran air sungai tidak sampai ke lahan pertanian tersebut.
Kepala Desa Kebonpedes Dadan Apriandani membenarkan bahwa belasan lahan pertanian itu memang sengaja dibiarkan telantar oleh petani.
“Betul, belasan hektare lahan pertanian itu memang dibiarkan saja telantar. Kalau ditanami padi atau palawija maupun tanaman holtikultura, hasilnya tetap tidak maksimal. Bahkan, berpotensi gagal panen,” ucap Kades Dadan dikutip dari Radar Sukabumi, Senin 26 Agustus 2024.
Dijelaskannya, belasan hektare yang telantar akibat kekeringan ini berada di wilayah Kelompok Tani Bojongsoka dan Kelompok Tani Subur Tani, Desa Kebonpedes.
Untuk itu, para petani dari Poktan Bojongsoka dan Poktan Tani Subur, lebih memilih tidak menanam jenis tanaman apapun di lahan pertanian tersebut.
Meski kemarau baru terjadi tiga bulan terakhir, kata Dadan, para petani di wilayah tersebut sudah kesulitan mendapatkan air guna mengairi lahan pertanian.
Bahkan, tidak sedikit para petani yang mengalami konflik akibat berebutan air dari sungai Daerah Irigasi (DI) Cimuncang.
“Hampir semua lahan pertanian di Desa Kebonpedes ini, memanfaatkan saluran irigasi Cimuncang. Jadi, kalau saluran irigasi itu tidak maksimal, pasti dampaknya pertanian di wilayah kami ini,” ujarnya.
Untuk itu, pemerintah desa bersama para petani berharap kepada Pemkab Sukabumi hingga pemerintah, agar supaya lebih meningkatkan kembali bantuan-bantuan terhadap para petani, salah satunya pembangunan saluran irigasi untuk mengairi lahan pertanian. (*)