GERBANGDESA.COM, Sampit – Wilayah Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng), terdapat sembilan desa dan dua kelurahan. Dari 9 desa ada lima desa yang dinilai masih blankspot.
Camat Kota Besi Gusti Mukafi mengatakan, meskipun di zaman digitalisasi saat ini masih ada lima desa di wilayah kerjanya yang menyandang status sebagai desa tanpa sinyal jaringan internet.
“Iya, di kecamatan kota besi ini masih ada lima desa yang blankspot walaupun sudah diera modernisasi,” ucapnya kepada wartawan media siber gerbang desa usai membuka Sosialisasi Kerja Sama BUM Desa dengan Indosat saat ditemui diruang kerjanya, Rabu 23 Agustus 2023.
Salah satu kendala utama mengapa lima desa tersebut blankspot, menurut Mukafi, karena di desa tersebut dikelilingi perkebunan kelapa sawit, sehingga akses untuk pembangunan sarana terutama tower BTS jadi kendala.
Selain itu, lanjutnya, jarak tempuh cukup jauh dari ibu kota kecamatan ke desa rata-rata melalui perusahaan kebun sawit, dan letak desa itupun kebanyakan berada di bantaran sungai mentaya serta langganan banjir hampir setiap tahun.
“Dengan adanya sosialisasi terkait jaringan internet (bandwith internet) di aula kecamatan pada hari ini, telah membuka peluang kepada lima desa untuk bermitra. Mudah-mudahan kerja sama ini berlanjut, sehingga desa-desa yang blankspot sudah bisa lancar akses internet,” harapnya.
Mukafi menyebutkan, lima desa yang blankspot itu diantaranya, desa hanjalipan, desa rasau tumbuh, desa pamalian, desa simpur, dan desa soren.
“Kami dari pemerintah kecamatan mendorong pemerintah desa terutama melalui BUM Des untuk bermitra dengan provider mengatasi blankspot. Kami juga berharap, lima desa itu menjadi kampung online setidaknya tahun 2024,” pungkasnya.
Sementara itu, Mitra Kerja Sama Indosat lewat ISP Amoeba Triyono mengaku prihatin karena masih ada desa blankspot yang tidak teraliri jaringan, padahal program pemerintah pusat mendukung digitalisasi supaya dirasakan oleh seluruh masyarakat terutama dipedesaan.
“Kami mengharapkan dengan adanya internet masuk desa atau kampung online ini, karena segala sumber untuk berita dan informasi itu sekarang melalui handphone atau dunia dalam genggaman,” ucapnya.
Triyono menyebutkan, untuk sementara hanya ada dua kecamatan di wilayah Kotawaringin Timur yang telah diberikan sosialisasi dengan respon tinggi yakni, kecamatan teluk sampit dan kecamatan kota besi.
“berdasarkan informasi dari Diskominfo bahwa Kotim ini ada sekitar 20 persen yang blankspot,” tegas Triyono.
Terkait mekanisme bermitra dengan mitra kerja sama Indosat melalui ISP Amoeba Triyono juga menyebutkan sangat mudah. Caranya, kata dia, BUM Desa hanya menyerahkan data legalitas BUM Desa secara akta notaris dan struktur untuk ber-MoU dengan mitra kerja Indosat lewat ISP Amoeba.
“Nanti, kami akan buatkan MoU Kemitraan, dan di MoU itu juga ada beberapa pasal yang disisipkan untuk saling mendukung,” ujarnya.
Dia menambahkan, ada beberapa manfaat yang didapatkan setelah adanya MoU Kemitraan yaitu. penambahan wawasan, transfer menulis belajar berskala untuk menaikkan SDM, pengembangan jaringan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa.
“Harapannya, semakin banyak masyarakat memahami jaringan di bidang digital secara otomatis gaya berpikir masyarakat juga akan berkembang,” pungkasnya. (fin/fin)