GERBANGDESA.COM SAMPIT – Dewan Adat Dayak Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengajak seluruh Damang dan Mantir untuk ikut melestarikan bahasa Dayak Lokal.
Hal itu disampaikan Ketua Umum DAD Kotim Halikinnor yang diwakilkan oleh Wakil Ketua I Burhanudin pada saat memberikan sambutan di pembukaan Musyawarah Kecamatan DAD Kecamatan Baamang, Rabu 31 Oktober 2024.
Burhan mengatakan, melestarikan bahasa Dayak Lokal sangat penting bagi pemangku kelembagaan adat, karena merupakan kewajiban ikut Andil dalam pelestarian adat dan budaya suatu daerah.
“Bahasa Dayak Lokal yang kami maksud itu adalah bahasa Dayak Sampit,” ucapnya dihadapan yang hadir pada kegiatan yang dipusatkan di Aula kantor kecamatan Baamang ini.
Mantan Kepala Bappeda Kotim ini menilai bahwa yang masih mempertahankan bahasa Dayak Sampit sampai sekarang salah satunya di Kecamatan Baamang yakni, Kelurahan Baamang Hulu dan Baamang Tengah.
Bahkan, lanjut Burhan, bahasa Dayak Sampit itu dijadikan sebagai bahasa komunikasi sehari-hari.
Hanya saja, menurutnya, yang kerap berbahasa Dayak Sampit itu para penduduk yang ada di pinggiran sungai Mentaya, sedangkan bagian daratnya adalah bahasa campuran (banjar-indonesia).
“Jadi, ini adalah tugas kita bersama dalam hal ini penekanannya kepada Damang dan mantir baik yang di kecamatan, kelurahan dan desa,” tegas Burhan.
Ditambahkannya, banyak yang bisa memahami tentang bahasa Dayak baik bahasa Dayak Ngaju, maupun Bahasa Dayak Sampit dan bahasa Dayak lainnya di Kalimantan namun tidak pandai untuk mempraktikkannya.
“Mari kita bergandengan tangan untuk melestarikan bahasa Dayak Sampit yang mulai tergerus dengan kemajuan zaman,” pungkasnya. (fin/fin)