GERBANGDESA.COM CURAHTAKIR – Bangunan SDN Curahtakir-03 di Desa Curahtakir, Kecamatan Tempurejo, Jember, kondisi plafonnya disalah satu ruang kelas dianggap sudah sangat mengkhawatirkan. Bahkan, ruangan kelas itupun terpaksa dikosongkan sementara menunggu perbaikan.
SDN Curahtakir-03 sejak 2019 ada perbaikan berupa renovasi tiga ruang kelas. Kemudian pertengahan tahun 2020, tiga ruangan itu tidak bisa lagi digunakan karena ada beberapa kerusakan yang dialami ruangan kelas tersebut.
“Sekarang sudah tidak bisa ditempati lagi pak. Seperti ruang kelas 4 dan 5. Untuk kelas 6, pintunya tidak bisa ditutup dengan normal meskipun kusen pintu diganti dengan cor,” ujar Guru kelas 3, Ferdian Wibowo Sakti dikutip dari Radar Jember, Senin 8 April 2024.
Selain itu, lanjut Wibowo, ruang kelas 4 sempat tak bisa ditempati karena ketika hujan selalu basah. Ruangan tidak bisa ditempati karena keramiknya mulai naik. Setelah keramiknya diperbaiki, kini rusak lagi. Bahkan, kusen jendela dan pintu sudah hancur dimakan rayap.
Guna tetap diadakan proses belajar mengajar di sekolah, kata Wibowo, siswanya terpaksa digabung dalam satu ruang kelas yakni di kelas 6.
“Untuk pintu kelas 5 tidak bisa dibuka dan tutup, sulit dikunci. Terpaksa dipasang papan sirap agar bisa ditutup,” katanya.
Sementara, ruang kelas 1 sudah satu tahun tidak ditempati. Itu karena bagian plafon sudah nyaris ambruk. Karena membahayakan, sebanyak 11 siswa digabung ke kelas lain. Saat hujan, ruangan kelas bocor, sehingga siswa yang mengikuti KBM terganggu.
“Parahnya lagi, ruang kelas yang baru direnovasi 2019 lalu sudah rusak. Sehingga kelas 4 dan 5 terpaksa digabung dengan kelas 6. Anak-anak masih semangat belajar meskipun ruang kelasnya sudah memprihatinkan dan tidak layak,” imbuhnya.
Para siswa yang bersekolah di SDN Curahtakir 03 itu adalah anak-anak dari karyawan Afdeling Kalibajing, PTPN 12 Kebun Glantangan. Jumlah total siswa SDN Curahtakir 03 ada 68 anak.
Ana Alfiyah, guru kelas lain, mengatakan, mengajar dengan kondisi ruang kelas rusak ini juga tidak nyaman.
Siswa juga terganggu. Apalagi ruang kelas digabung dengan ruang kelas lain. Ketika memberikan pembelajaran juga terganggu karena digabung dengan kelas lain