GERBANGDESA.COM, SULTENG – Ribuan warga di Desa Labean, Desa Pomalulu, dan Desa Palau mengungsi akibat gempa berkekuatan 6,3 skala Richter yang mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada Sabtu (9/9) malam.
Direktur Eksekutif BPBD Sulawesi Tengah Akris Fattah Yunus mengatakan, jumlah warga terdampak di Desa Labean sebanyak 3.780 orang, Desa Pomalulu sebanyak 1.877 orang, dan Desa Palau sebanyak 1.193 orang. Para pengungsi tersebar di beberapa titik.
“Pasca gempa warga dievakuasi. Sejauh ini 10 tempat di dua kecamatan dan tiga rumah warga rusak ringan,” kata Akris (9/10).
Ia mengatakan, warga yang merasakan getaran gempa langsung keluar rumah dan tidak berani kembali ke dalam rumah. Mereka juga mendirikan tenda di sekitar rumah. Menurut Akris, dua rumah warga dan satu tempat ibadah rusak akibat gempa di Desa Pomalulu.
Tim BPBD Sulteng masih melakukan pendataan wilayah terdampak dan kebutuhan masyarakat. Aparat desa juga mengimbau warga untuk tinggal sementara di lokasi pengungsian.
“Situasi saat ini warga masih waspada sehingga memilih mengungsi secara mandiri atau ke titik pengungsian. Namun ada juga yang pulang hanya untuk mengamankan barang berharga dan memasak, setelah itu barang kembali ke tempat pengungsian. Tapi listrik .sudah kembali normal,” katanya.
BMKG menyebut gempa berkekuatan 6,3 skala Richter yang ditingkatkan menjadi 6,1 skala Richter di Donggala tidak berpotensi tsunami. Gempa tersebut tercatat pada hari Sabtu pukul 21:43 WIB.
Guncangan gempa ini dirasakan di Donggala skala intensitas V-VI MMI dan kota Palu skala intensitas IV MMI. Kemudian juga dirasakan warga di Kabupaten Poso, Sigi, dan Toli-toli dengan skala intensitas III MMI, kemudian di Kabupaten Pohuwatu, Gorontalo, dan Samarinda dengan skala intensitas II-III MMI.
Kota Gorontalo merasakan gempa dengan skala intensitas II MMI dan Kutai Timur dengan skala intensitas I-II MMI. (*/ary)
sumber : cnnindonesia.com