Penertiban PKL di Bundaran Balanga Sampit Pilih Kasih
GERBANGDESA.COM, SAMPIT – Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di sekitar bundaran Balanga, Sampit-Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng), telah dilakukan penertiban oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Hanya saja, penertiban itu diduga telah pilih kasih.
“Iya mang, kami terpaksa tidak bisa lagi jualan di dekat bundaran ini, karena dianggap melanggar aturan, padahal kami tidak mengganggu pengguna jalan raya,” kata Andika, salah seorang penjual di sekitar bundaran Balanga.
Penertiban kepada para PKL itu, menurutnya, ada unsur ketidakadilan yang diterapkan oleh penegak Perda Kotim ini. Alasannya, kata Andika, hanya pedagang yang berada di bawah trotoar di depan pagar Masjid Agung Wahyu Al-Hadi, sedangkan di dekat SPBU bangunan semi permanen justru tidak ditertibkan.
“Sepertinya mereka itu pilih kasih, kami ditertibkan sedangkan lainnya dibiarkan, padahal kita sama-sama mencari rezeki tapi tetap mengikuti aturan,” keluh pria yang mengaku asli warga Sampit ini.
Terkait warung yang masih dibiarkan tanpa ditertibkan oleh Satpol PP, tambah Andika, izinnya melalui salah satu dinas yang ada di Jalan HM Arsyad, Sampit, sehingga, petugas tidak berani karena ada pejabat yang membekenginya.
“Kata salah seorang petugas, warung yang tidak ditertibkan itu ada yang membekengi, informasinya dinas di jalan menuju bundaran KB itu. Entahlah, benar atau tidak saya kurang jelas karena saya cuma dengar info dari teman juga,” ujarnya.
Untuk itu, para PKL sepakat agar adil hendaknya semua kios maupun warung yang ada di sekitar Bundaran Balanga ditertibkan supaya tidak terjadi kecemburuan sosial.
Sementara itu, menurut informasi dari Dinas Perhubungan Kotim bahwa di lokasi sekitar Bundaran Balanga salah satu pendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui perparkiran. Hanya saja, tidak melalui proses lelang melainkan penunjukan langsung. (fin))
