GERBANGDESA.COM SAMPIT – Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur M Irfansyah menyarankan kepada seluruh kepala sekolah di bawah naungan kedinasannya untuk memanfaatkan lahan kosong milik sekolah.
Tujuannya, selain untuk menghindari terjadinya konflik tanah atau menjaga aset, juga untuk mendapatkan penghasilan tambahan sekolah bukan untuk pribadi.
“Sebelumnya, saya pernah menyarankan kepada tiap-tiap sekolah mulai jenjang TK, SD, dan SMP, manfaatkan lahan kosong misalnya ditanam kebun buah-buahan atau lainnya,” ujar Irfansyah kepada wartawan media Siber gerbang desa, kemarin.
Salah satu sekolah yang dianggap telah melaksanakan amanah tersebut adalah SMPN 2 Pulau Hanaut, di Desa Makarti Jaya, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Sekolah yang menampung siswa dan siswi berasal dari 3 desa ini yakni, Desa Rawa Sari, Desa Makarti jaya dan Desa Hanaut, sudah beberapa bulan melakukan penanaman bibit kelapa sawit di lapangan sepakbola.
Akan tetapi, rencana dari pihak sekolah tersebut mendapat reaksi dari para wali siswa karena dianggap tidak ada kesempatan bersama.
“Tidak ada pemberitahuan sebelumnya pak, kami wali siswa di SMPN 2 Pulau Hanaut tidak ada rapat untuk membahas alih fungsi lapangan sepakbola menjadi kebun sawit,” kata salah seorang wali siswa yang meminta namanya dirahasiakan.
Wali siswa SMPN 2 Pulau Hanaut ini mengaku sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan kepala sekolah, kenapa lapangan sepakbola dialihfungsikan, sehingga mengorbankan peserta didik ketika akan berolahraga.
“Kami harapkan kepala dinas pendidikan untuk memanggil kepala sekolah itu mempertanggungjawabkan, karena alih fungsi lapangan sepakbola tidak ada persetujuan dari wali siswa,” tegasnya.
Ditambahkannya, alih fungsi lapangan sepakbola menjadi kebun sawit setelah ada pergantian kepala sekolah pada tahun 2023.
“Yang kami khawatirkan nantinya, untuk pembelian pupuk maupun perawatan kebun sawit itu akan dibebankan kepada kami para wali siswa,” pungkasnya. (fin/fin)