GERBANGDESA.COM MOJOKERTO – Sosialisasi tentang Integrasi Layanan Primer (ILP) diikuti semua kader posyandu yang tersebar di tujuh dusun di Desa Warugunung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Kegiatan diselenggarakan pada Rabu (4/9/2024).
Kepala Desa Warugunung Agus Sudarmaji mengatakan, ILP posyandu adalah program lama, namun mengedepankan strategi baru. Di mana, lanjut dia, posyandu tidak lagi sebatas imuniasi bayi dan pemeriksaan ibu hamil (bumil), melainkan turut menyasar pelayanan kesehatan secara paripurna menggunakan konsep siklus hidup manusia.
’’Integrasi pelayanan primer adalah langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan kesehatan di Desa Warugunung,” katanya dikutip dari Radar Mojokerto, kemarin.
Menurut Agus, ILP posyandu dinilai lebih efektif karena menyentuh sebuah keluarga sebagai sasaran.
Sosialisasi ini menggandeng Puskesmas Pandan sebagai narasumber yang memberikan materi seputar ILP posyandu.
Dia mengatakan, digulirkannya ILP posyandu memang bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat.
’’Dengan mengintegrasikan semua program yang ada, pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan puskesmas akan terintegrasi ke semua program, termasuk fasilitas kesehatan dan lainnya,’’ bebernya.
Di sisi lain, Agus menyebut sosialisasi ini mampu meningkatkan pemahaman para kader terkait pelayanan kesehatan prima. Sehingga dapat memberikan pemahaman dan berdampak terhadap kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan keluarga.
‘Dengan kesadaran yang terbangun di masyarakat, nantinya peran pustu membawa manfaat akan pentingnya pelayanan kesehatan di desa dengan sebaik-baiknya,’’ tandasnya. (oce/ris)
Di samping itu, terdapat sosialisasi perubahan ponkesdes menjadi pustu, yang dipusatkan di Dusun Kepuhgunung. Dia berharap, adanya perubahan dan sosialisasi tersebut, pemahaman kepada kader dalam peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat semakin optimal.
’’Kami berharap para kader posyandu dapat mengimplementasikan ILP, karena ini kunci sukses kesehatan di desa,” pungkasnya. (*)