GERBANGDESA.COM SIDENRENG RAPPANG – Dugaan pemecatan terhadap 5 staf desa berujung pada aksi demo yang dilakukan oleh sejumlah warga Desa Mattirotasi, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan.
Demo damai yang dilakukan oleh warga itu dengan menggeruduk kantor desa setempat dan mendesak Kepala Desa (Kades) berinisial B agar segera mundur dari jabatan, karena diduga telah memecat 5 staf desa lantaran beda pilihan pada saat Pileg 2024.
Warga Desa Mattirotasi menilai bahwa sikap kades berinisial B itu sangat arogan bahkan dianggap tidak netral dalam Pemilihan Umum.
“Selama ini dia selalu ada tekanan ke bawahannya karena calegnya. Dia telepon satu-satu (pada malam pencoblosan) bilang ini (caleg) yang kau dukung,” kata koordinator aksi, Asis kepada wartawan yang dikutip dari detiksul, Jumat 1 Maret 2024.
Aksi sejumlah warga berlangsung di 3 lokasi yakni di Kantor Desa Mattirotasi, Kantor Kecamatan Watampulu, Bawaslu Sidrap, Rabu (28/2).
Asis mengaku memiliki sejumlah bukti intervensi yang dilakukan kades Mattirotasi kepada bawahannya untuk memilih caleg tertentu.
Ada semua bukti-buktinya itu. Nanti akan dijelaskan di Bawaslu Sidrap,” terangnya.
Sementara, salah satu staf desa inisial WN yang dipecat mengaku melakukan demo dengan 7 tuntutan. Selain mempertanyakan pemecatan sepihak yang dilakukan oknum kades itu, juga mendesak agar kades B mundur.
“Ada 7 poin tuntutan kami ke Pak Desa. Kami mau Pak Desa mundur karena sikapnya yang arogan terhadap kami bawahannya,” imbuhnya.
Bahkan kata dia, perlu sampai diproses pidana pemilu karena sikapnya sudah sangat jelas melakukan pelanggaran pemilu dengan mendukung salah satu caleg tertentu.
“Sampai di pidana kalau bisa, karena sudah sangat jelas tidak netral dan menekan para staf,” harapnya.