SAMPIT, gerbangdesa.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng), telah mengadakan rapat bersama. Mereka membahas kalender pendidikan mengenai libur khusus puasa Ramadan 1444 H. Rapat dipusatkan di aula disdik setempat.
Rapat dihadiri Kabid Pembinaan SMP, Kabid Pembinaan SD, Kabid Pembinaan PAUD dan PNF, Kabid Ketenagaan, Kepala Seksi (Kasi) masing-masing bidang, pengawas SD, SMP kabupaten, Koordinator Wilayah (Korwil) Disdik kecamatan, dan Kemenag Kotim.
“Rapat ini menyepakati bersama apa yang menjadi poin-poin penting dalam mengambil kebijakan libur sekolah selama bulan suci Ramadan,” ucap Kepala Disdik Kotim melalui Kabid Pembinaan SMP Wahyudi dihadapan yang hadir, Selasa 14 Maret 2023.
Pada saat rapat, peserta ada yang mengusulkan agar pada saat Ramadan seluruh siswa tidak diliburkan. Selain itu, ada yang menghendaki supaya diliburkan satu bulan penuh. Dengan catatan, tetap diberikan tugas tambahan yang hanya dikerjakan di rumah supaya siswa tetap fokus belajar.
Sementara itu, Kasi Kurikulum dan Pembinaan SD Muhammad Akbar menuturkan bahwa libur sekolah selama Ramadan hanya di awal puasa yakni, selama tiga hari.
“Awal puasa libur tiga hari, selanjutnya masuk sekolah seperti biasanya selama kurang lebih 15 hari ke depan, setelah itu libur lebaran dan cuti bersama,” kata Akbar yang waktu itu menjadi moderator rapat.
Akan tetapi, tambahnya, meskipun 15 hari tetap masuk sekolah akan ada pengurangan jumlah jam belajar maupun jam masuk sekolah.
“Kesepakatan bersama, jam belajar dikurangi 10 menit untuk semua mata pelajaran, sedangkan jam masuk sekolah biasanya pukul 07.30 WIB dimajukan menjadi pukul 07.00 WIB,” ujar Akbar.
Rapat membahas libur khusus puasa selama Ramadan itu berjalan cukup lama. Bahkan kesimpulan akhir belum bisa ditetapkan karena dinas pendidikan akan berkoordinasi dengan BKPSDM Kotim.
“Hasil rapat hari ini adalah sementara dan belum final, setelah sinkron dengan BKPSDM, Disdik Kotim akan mengeluarkan surat edaran sebagai acuan untuk satuan pendidikan,” pungkasnya. (fin/fin)