GERBANGDESA.COM, PROBOLINGGO – Pemerintah Desa (Pemdes) Tambelang, Kecamatan Krucil, Kabupataen Probolinggo menganggarkan dana sebesar Rp40 juta untuk membuka usaha rintisan budi daya jamur tiram. Hal itu sejalan dengan potensi alam di desa karena berada di wilayah dataran tinggi.
Kepala Desa Tambelang Mat Saleh mengatakan, pihaknya akan memaksimalkan keberadaan BUMDes untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) melalui unit usaha budidaya jamur.
“Sejak Agustus kami dari pemerintah desa telah melakukan budi daya jamur tiram, hasilnya lumayan bagus,” ujar Mat Saleh yang dilansir dari Radar Bromo, Selasa 10 Oktober 2023.
Menurutnya, wilayah Tambelang begitu cocok untuk ditanam sayuran. Bahkan, mampu menghasilkan panen yang cukup banyak, sehingga memberikan keuntungan. Dari situlah, kata Mat Saleh, budi daya jamur kemudian dipilih untuk unit usaha.
“Membuka usaha tentunya perlu melewati beberapa pertimbangan. Ini dilakukan agar nanti jika usaha sudah jalan, bisa memberikan keuntungan,” tegasnya.
Untuk merealisasikan hal itu, Pemdes Tambelang kemudian menganggarkan Rp 40 juta. Anggaran tersebut digunakan membuat tempat budi daya berukuran 5×8 meter dengan konstruksi bangunan semi permanen. Bangunan mayoritas terbuat dari kayu dan bambu. Setelah bangunan selesai, pengelola kemudian mengembangkan bibit jamur pada 2.000 baglog.
Bibit jamur dimasukkan dalam media dengan menggunakan spatula dan pinset. Sebar bibit secara merata dan tidak menumpuk pada satu tempat. Perawatannya juga cukup mudah. Pengelola hanya perlu menyiram baglog secara rutin dengan menggunakan alat sprayer dengan pengaturan semprotan yang membentuk kabut.
Dengan proses penyiraman dilakukan secara berkala selama 2-3 kali sehari untuk menjaga kondisi media tanam supaya tetap lembap. Apabila baglog yang digunakan permukaannya sudah tertutup oleh miselium secara sempurna. Jamur sudah bisa dipanen dalam waktu 1 sampai 2 minggu.
Mat Saleh menambahkan, jika jamur tiram yang dibudidayakan sudah beberapa kali dipanen, sistem penjualan dilakukan dengan mendatangkan tengkulak jamur dan melayani pembelian secara pribadi. Sebab, banyak warga sekitar Desa Tambelang yang membeli jamur untuk dikonsumsi sehari-hari.
“Panen sudah beberapa kali dilakukan. Pendapatan dari budi daya jamur tiram masih gunakan untuk biaya operasional dan modal. Sebab, saat ini masih merintis, baglog masih perlu ditambah,” tandasnya. (*/fin)