Selasa, Februari 18, 2025

Patung Dewi Kencana di Desa Tugu Selatan Diminta Dibongkar

Date:

Share post:

GERBANGDESA.COM BOGOR – Patung Dewi Kencana yang terletak di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diminta untuk dibongkar. Pasalnya, objek wisata yang berada di puncak itu dinilai warga desa setempat dapat berdampak negatif.

Kepala Desa Tugu Selatan Eko Windiana mengatakan, warga desanya bersama para ulama menolak akan keberadaan patung raksasa itu, sehingga diminta untuk segera dibongkar karena dinilai bisa berdampak negatif terhadap masyarakat desa setempat.

“Para ulama, warga desa dan pihak Kami menolak patung Dewi Kencana itu. Secara resmi surat sudah kami sampaikan kepada Pakis Hills sebagai pemilik, kami minta supaya secepatnya patung dibongkar,” ucap Eko dikutip dari tribunnewsbogor.com, Sabtu 20 April 2024.

BACA JUGA:  Inilah Daya Tarik Objek Wisata di Pulau Tujuh

Keberadaan patung raksasa di Desa Tugu Selatan, menurutnya, selain bisa berdampak negatif terhadap masyarakat desa setempat, juga dianggap tidak sesuai dengan kearifan lokal. Sebab, warga puncak Bogor selalu menjunjungi tinggi nilai-nilai kearifan lokal.

“Untuk mencegah konflik, kami telah melayangkan surat, tujuannya untuk memastikan bahwa keberadaan patung Dewi Kencana itu tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan antara ulama dan warga desa tugu selatan,” tegas Eko.

Hanya saja, lanjutnya, pihaknya sudah mengendus adanya ancaman dari para Santri terhadap keberadaan Patung Dewi Kencana, jika tidak dibongkar segera akan menimbulkan konflik sedangkan hal tersebut tidak diinginkan terjadi.

“Kami khawatir karena sebagian santri telah menebarkan ancaman menginginkan patung dibongkar. Kami ingin berusaha mencegah agar tidak terjadinya konflik, oleh karena itu kami mengirimkan surat resmi,” kata Eko.

BACA JUGA:  Tempat Ini Wajib Ada di Daftar Destinasi Wisata Saat Liburan ke Lombok

Sementara itu, Manager Area Pakis Hills, Alexander, menjelaskan, patung raksasa Dewi Kencana tinggi 12 meter hanya digunakan sebagai spot foto yang dibangun dari bambu.

“Patung ini bukan untuk disembah, melainkan hanya sebagai spot foto. Bahan patungnya pun terbuat dari alam, yaitu bambu, sehingga tidak akan bertahan lama,” jelas Alex.

Terkait penolakan terhadap patung tersebut, pihaknya berencana untuk menggelar musyawarah dengan warga Puncak Bogor, khususnya para ulama di Desa Tugu Selatan.

“Dalam waktu dekat akan dimusyawarahkan, mudah-mudahan persoalan ini bisa segera diselesaikan dengan baik,” harapnya. (*)

Artikel Lainnya

Produk Industri Kecil di Sampit Menjanjikan, Pemasaran Masih Tingkat Lokal

Sampit, gerbangdesa.com - Jumlah Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng),...

Pengen Jadi Desa Wisata, Penuhi 7 Syarat Ini?

Pantai Laut Desa Satiruk, Kecamatan Pulau Hanaut, Kotim, Kalteng, cikal bakal destinasi wisata yang dicanangkan pemerintah daerah setempat.Gerbang...

Taman Bapinang Sunset Pulau Hanaut, Tempat Selfie Pinggir Sungai Mentaya

SAMPIT, gerbangdesa.com – Berada dipinggir Daerah Aliran Sungai (DAS) Mentaya, menjadikan ikon baru yakni, Taman Bapinang Sunset di...

Piala Adipura tak Berarti, Sampah Ranting Pohon Menumpuk di Jalan S Parman

GERBANGDESA.COM SAMPIT - Terhitung sudah tiga hari ini sampah ranting pohon di Jalan S Parman Sampit, Kabupaten Kotawaringin...
error: Content is protected !!