GERBANGDESA.COM, METRO – Sekolah Luar Biasa (SLB) Wiyata Dharma Metro terletak di wilayah kota Metro, tepatnya di Jalan Banteng 22 A Hadimulyo Timur Kecamatan Metro Pusat, Lampung.
Sekolah yang melayani anak berkebutuhan khusus ini selama kurun waktu 4 tahun telah menerima kucuran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sekitar Rp1,09 miliar.
Dilansir dari mitrapol.com. Selama 4 tahun terakhir terhitung sejak 2020 sampai dengan 2023, SLB Wiyata Dharma Metro telah menerima anggaran dana BOS sebesar Rp.1.091.531.799 dengan perincian sebagai berikut,
- Tahun 2020 = Rp. 194.000.000 diterima selama tiga tahap
- Tahun 2021 = Rp. 333.200.000 diterima selama tiga tahap
- Tahun 2022 = Rp. 318.500.000 diterima selama tiga tahap
- Tahun 2023 = Rp. 245.831.799 diterima selama dua tahap
Suhan, Kepala SLB Wiyata Dharma Metro menjelaskan, dirinya menjabat Kepala Sekolah sejak lama dan telah memasuki telah purna tugas sebagai ASN.
Terkait penggunaan dana BOS yang dikelola, Suhan menegaskan bahwa pihaknya telah menyalurkan seluruh dana BOS sesuai petunjuk dan teknis.
“Saya menjabat Kepala Sekolah ini sudah lama, dan sekarang sudah purnatugas April kemarin. Kalau dana BOS ke 2 tahun ini sudah kita cairkan di Juli kemarin. Jumlah siswa cut off Agustus, 85 atau 87 siswa,” jelas Suhan yang dilansir dari mitrapol.com, Senin 2 Oktober 2023.
Melihat data pelaporan dari SLB Wiyata Dharma Metro, dalam penggunaan anggaran untuk sarana dan prasana (sarpras) sebesar Rp131.670.869. Dana sebesar itu, menurut Suhan, tidak hanya digunakan sarpras melainkan ada untuk penggunaan lainnya.
“Kalau di sekolah kami ini banyak honorer, sebagian anggaran sarpras sudah dan kalau perbaikan enggak ada. Paling kemarin kita belikan laptop untuk siswa. Kalau sarpras itu laptop juga,” kata Suhan.
Berdasarkan fakta lapangan, apa yang dijelaskan mantan Kepala SLB Wiyata Dharma Metro, berbeda dengan kondisi sebenarnya di sekolahan. Sebab, bangunan gedung sekolah hampir tidak terawat. Terlihat, kondisi cat tembok gedung sekolah sebagian terkelupas, kusen rusak dan ada atap genteng hilang tanpa ada perbaikan. (*)